(Foto : Suasana sesudah gempa di Cianjur, Ist)
Cianjur|LIRATV – Korban meninggal dan luka-luka akibat bencana tersebut gempa Cianjur Jawa Barat, hari ini, Senin (21/11), terus berkembang.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, hingga pukul 20.00 WIB, korban tewas bertambah menjadi 162 orang. Sementara itu, 326 orang luka-luka, dengan 13.784 orang mengungsi.
Sementara 2.345 rumah/bangunan rusak. BNPB juga menyampaikan terjadi longsor di beberapa lokasi. “Saat ini BPBD sedang melakukan pendataan dan mendata korban dan kerusakan serta melakukan evakuasi,” tulis laporan BPBD.
BPBD juga melaporkan longsor di beberapa tempat akibat gempa tersebut, yakni di Jalan Nasional Tapal Kuda Cugenang, dan Jalan Kecamatan Desa Cijedil.
Kemudian 8 gedung sekolah yang rusak yaitu gedung UNSUR, Smanda, SD Ibu Dewi, SMK Medika, Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Muhamadiyah, Pesantren Al Ujlah, MAN 2 Cianjur, STAI Al Azhari, SMP 1 Cianjur, dan Lembaga Pendidikan Desa Benjot. .
Sejumlah fasilitas kesehatan juga mengalami kerusakan, yakni RSUD Cianjur, dr Hafidz, Puskesmas Cugenang, dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM).
Gedung-gedung perkantoran pemerintah juga terdampak, antara lain BPBD, PUTR, Lapas Cianjur, kejaksaan, kepolisian, KONI, Dinas Sosial, dan Kantor PCNU. Serta beberapa masjid yaitu Masjid Dekranasda, Masjid Desa Bonjot, dan Masjid Desa Cikancana.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemutakhiran data secara berkala terkait gempa Cianjur. “Pendataan terus bergerak,” ujarnya dalam jumpa pers Senin sore.
Seperti diketahui, telah terjadi gempa berkekuatan 5,6 SR dengan pusat gempa 10 KM barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Gempa juga dirasakan warga di kota/kabupaten lain di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.(Bar)