[Foto: Buku lagu Mars Tentara KSATRYADI mahakarya( Founding Father) MD Aliff, Ist]
Drs. Mochtar Suroso(MS) Seketaris DHC45 : “Kalau Lagu Ini Dinyanyikan Maka negara-negara di Asia tenggara akan Terkesima dan Kagum”
Jakarta|LIRATV— Ada puluhan lagu yang memiliki lirik dan not dalam buku lagu bersampul warna kuning yang berjudul KSATRYADI, mahakarya dari MD Aliff tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia kelahiran 27 Februari 1926
Lagu-lagu mars tentara yang diciptakan oleh MD Aliff bernama lengkap Muhammad Djamhur Aliff yang lahir di Lintau, Sumatera Barat termaksud sebagai founding father(alahsatu tokoh Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia yang pernah mengawal Presiden Soekarno apalagi saat rapat raksasa di Ikada, Monas Jakarta, sebulan setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan RI.
Dalam hal ini, Drs.Mochtar Suroso seketaris di Dewan Harian Cabang Angkatan45 yang juga memegang buku ini mengatakan bahwa bila buku lagu lengkap dengan lirik di buku Ksatrayadi ini, sejatinya memiliki unsur merangsang semangat perjuangan, sebab lagu ini di ciptakan diawal masa masih berdirinya NKRI.
Lagu dan lirik yang dikemas dengan skala diatonik yang memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf atau setiap not dalam lagu tersebut sangat jelas, sehingga mempermudah setiap orang yang ingin menyanyikan.
“Karena karya lagu ini lebih ke nuansa kisah tentang sejarah perjuangan, memiliki nilai-nilai seni yang luar biasa dan ada daya tarik semangat perjuangan di dalam buku ini,” ujarnya mengatakan saat ditemui di kantornya di DHC45, Gedung Joang45, Menteng, Jakarta pusat.
Sejatinya lagi, lagu-lagu yang ada dalam buku tersebut dapat menumbuh semangatkan rasa jiwa patriotisme seseorang, apalagi dalam membentuk ‘character building’ (tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak, dan budi pekerti)
“Kalau ini dinyanyikan (maka) negara-negara di asia tenggara akan menghormat, terkesima dan kagum dengan lagu ini,” paparnya.
Sebab lanjutnya lagi mengatakan, bahwa mahakarya lagu yang muktahir oleh MD Aliff selaku salahsatu inisiator Institut Kesenian Jakarta(IKJ) bersama Ismail Marzuki, 1968 dulu, bila di dengarkan dan dihayati generasi mileneal saat ini diyakini juga membuat para kawula muda terkesima dan kagum, apalagi nada dan arrasemen musik dikolaborasi dengan nada musik kekiniian, diyakininya dapat membentuk ‘Character Building’,
Berikut sejarah ringkas biografi MD.Aliff yang dilansir pewarta dari pihak keluarga, m2.indonesiacom dan dari berbagai sumber lainnya.
Pasca revolusi pecah di tahun 1945, ia bergabung dalam kesatuan perlawanan bersenjata, antara lain menjadi anggota BKR, TKR, lalu TRI Resimen 6 Cikampek sebagai front correspondent/ perhubungan (sebagai ajudan komandan).
Ia juga pernah menjabat beberapa jabatan strategis di TNI, pernah menjabat sebagai kepala sekretariat markas umum resimen, Kepala Bagian Umum Komando Distrik Militer Hawah Tanah di Jakarta (1949), anggota staf territorial Basis Komando Jakarta Raya (1950) dan anggota urusan kesejahteraan Angkatan Darat Garnizun Jakarta Raya sampai tahun 1953.
MD Aliff juga pernah duduk di kepengurusan BPC Siliwangi Jakarta Raya. Pangkat terakhirnya di TNI adalah Letnan I (1953). Ketika bertugas dalam dinas Angkatan Darat, ia juga aktif sebagai wartawan dan pernah jadi redaktur dalam negeri surat kabar Berita Indonesia (1947-1948).
Ketika pada tahun 1953 PERFINI, pimpinan Usmar Ismail membuka kesempatan untuk mendidik calon sutradara dan juru kamera, ia mendaftar dan lulus ujian masuk.
Lalu Ia memilih karir di film dan melepas karir kemiliterannya. Dan kemudian bekerja sebagai penulis skenario, pembantu sutradara dan pimpinan unit pada staf produksi studio Perfini sampai tahun 1956.
Bahkan Pernah menyutradarai film pendek, sehingga ia dikenal sebagai sutradara film cinemascope pertama berjudul ‘Djakarta Selajang Pandang’, yang dibuat produser nasional. Selepas dari PERFINI, ia mendirikan perusahaan film dokumenter Tifa Film, Tjerana Film dan memimpin Massmed Kopkamtib. Setelah itu, ia memilih profesi sebagai Pemimpin Produksi film cerita.
Ditahun 1964, MD Aliff bersama Asrul Sani, Soemaedjono, D. Djajakusuma, H. Amura, Max Tera, Sujudi, R. Sutrisno, SK. Trimurti, HME Zainuddin, Soetomo, J. Marzuki, Chalid Arifin, Rachmad Ramali, Lie Gie San, Trisno Juwonodan Pietrajaya Burnama mendeklarasikan berdirinya KFT, sebuah organisasi Persatuan Karyawan dan Televisi Indonesia di gedung Pola, Jl.Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, dan ia duduk dalam kepengurusan.
Beberapa karya film yang pernah ditanganinya antara lain ‘Kafedo’ (Pimp.Prod 1953), ‘ARNI’ (Pen. Sken. 1955), ‘Toha Pahlawan Bandung Selatan’ (Pen. Sken.1961), ‘KK-17’ (Sutradara. 1964), ‘Ja, Mualim’ (Pimp. Prod. 1968), ‘Honey Money and Djakarta Fair’ (Pim. Prod. 1970), ‘Dua Pendekar Pembelah Langit’ (Pimp. Prod. 1977), dan ‘Kemilau Kemuning Senja’ (Pimp. Prod. 1981).
Di luar dunia film, MD Aliff pernah menjadi Pengarang buku anak-anak terbaik dalam Pekan Buku (1954) dan ikut dalam kepengurusan LESBUMI (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) pada masa sebelum pemberontakan G30S/PKI 1965.
Atas jasanya yang besar pada dunia film, pada tahun 1990 ia mendapatkan penghargaan Kesetiaan Profesi dari Dewan Film Nasional.
Hingga akhirnya, MD Aliff yang bernama lengkap Muhammad Djamhur Aliff salahsatu Tokoh Pahlawan Kemerdekaan Republik Indonesia (Founding Father) Ini menghembuskan nafas terakhirnya tanggal 25 Januari 2005. (Bar)
Saksikan juga tautan video dibawah ini:
Klik: https://youtu.be/hqmGIJwgJuY
:
Mau punya Media Online sendiri? Tapi gak tau cara buatnya? Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , Jasa pembuatan website berita (media online) Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia. Info dan Konsultasi - Kontak @Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif
