Jakarta, liratv.id – Pernyataan Presiden Jokowi yang memakai simbol dasi warna kuning untuk menggambarkan dukungan kepada Partai Golkar mendapat banyak respon dari masyarakat.
Hal ini pun ditanyakan awak media kepada Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dimana Presiden Jokowi hingga saat ini masih berstatus kader PDIP.
“Soal (Jokowi mengaku nyaman) pakai dasi kuning, kita lihat partai Golkar ini kan partai besar. Tapi oleh proses politik akhirnya tak bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari partai Golkar. Sehingga ketika kemudian mendapatkan hadiah dasi kuning yaitu satu hal yang wajar dalam politik,” ujar Hasto di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Hasto menyampaikan itu saat berada di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, di Jalan Diponegoro 72, Jakarta Pusat, Sabtu (23/12/2023).
Bersama Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, Hasto hadir dalam acara “Jalan Sehat Bersama Disabilitas dan Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR) Piknik Bersepeda Gowes Heritage”. Selain Atikoh dan Hasto, hadir jajaran pengurus PIJAR.
Hasto pun menyebut dasi kuning yang dikenakan oleh Jokowi itu tak lebih dari hadiah, karena Golkar sebagai partai besar tidak mengusung kader sendiri sebagai capres ataupun cawapres. Tapi mendukung Gibran Rakabuming Raka yang notabene anak Jokowi.
“(Itu cuma hadiah?) Iya. Karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri,” tegas Hasto.
Apa yang terjadi pada Golkar ini, kata Hasto berbeda dengan PDI Perjuangan yang terus menggembleng kader, sehingga mampu melahirkan calon-calon pemimpin dari rakyat.
“Yang terjadi pada Golkar beda dengan PDIP yang melakukan satu kaderisasi, sehingga hadiah yang diberikan oleh PDIP adalah hadiah dari rakyat, dukungan pergerakan rakyat. Karena Pak Ganjar dan Mahfud dari kalangan rakyat bisa. Bukan dari kalangan elit,” tuntas Hasto.