(Foto : Istimewa)
Jakarta| LIRATV – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Ibu Kota Nusantara membutuhkan sistem pertahanan cerdas atau smart defence. Hal ini dikarena Nusantara merupakan sentral pemerintahan Indonesia.
Selain itu menurut Moeldoko, IKN juga berada pada radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat dan Tiongkok. “Kerawanan IKN menuntut kita untuk mengadopsi konsep pertahanan cerdas,” kata Moeldoko (4/12).
Moeldoko menegaskan sistem pertahanan di IKN merupakan subsistem dari sistem pertahanan negara. Untuk itu, kata dia, sistem pertahanan IKN harus disesuaikan dengan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia.
Lebih lanjut, Ia mengatakan selama ini ancaman yang dihadapi oleh Indonesia lebih fokus di wilayah Jawa, sehingga kekuatan militer Indonesia juga terkonsentrasi di Jawa. Namun dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, maka ancaman yang dihadapi oleh Indonesia juga akan bergeser.
“Saatnya kita konstruksikan lagi kekuatan militer seperti apa yang perlu kita bawa ke IKN,” ujarnya.
Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengatakan, dalam membangun kekuatan militer harus disesuaikan dengan perencanaan pertahanan. baik berbasis ancaman atau kapabilitas.
Pertahanan berbasis ancaman, sambung dia, dilakukan dengan mengidentifikasi potensi lawan, serta menilai kemampuan lawan saat ini dan masa depan. Hal itu membutuhkan pengembangan kemampuan khusus, pemahaman secara komprehensif terhadap berbagai potensi ancaman, serta desain kebijakan dan strategi untuk membentuk kekuatan pertahanan militer dan non militer.
Ia pun menilai pembangunan kekuatan militer dengan pendekatan berbasis kapabilitas lebih realistis. Karena jika melakukan dengan pendekatan berbasis ancaman memerlukan anggaran yang lebih besar.
Sebab memberikan dasar yang rasional, lebih responsif, berfokus pada tujuan, dan menekankan efisiensi.
“Contoh saya sempat buat komandan aksi gabungan sebuah task force yang kalau kita kerahkan punya fleksibilitas dan kecepatan tinggi, kemampuan tempur dahsyat, serta perlengkapan senjata tidak terlalu mahal,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga mengingatkan pembangunan IKN mengharuskan Indonesia melakukan transformasi kekuatan TNI. Di mana keberadaan Kodam untuk pertahanan IKN bersifat mendesak.
Posisi IKN yang berada di tengah jalur pelayaran serta memiliki perbatasan darat dengan negara tetangga, menjadikan Nusantara memiliki risiko mengalami agresi serentak dari berbagai medan.
Selain itu, keberadaan satuan Zeni juga dibutuhkan di Kodam IKN untuk menunjang kemampuan operasi perang darat yang lebih adaptif.
“Kita perlu meningkatkan kapasitas instalasi militer yang ada untuk melindungi IKN,” pungkasnya. (Bar)