MAKASSAR– Guna meningkatkan kesejahteraan petani, Kemendagri melalui Ditjen Bina Pembangunan Daerah mengadakan pelatihan penguatan kapasitas pengelolaan pertanian beririgasi di 16 provinsi dan 41 kabupaten/kota yang dikelompokkan menjadi 9 wilayah, selama tiga hari per wilayah.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (17/7/2023), Plh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Ditjen Bina Pembangunan Daerah Gunawan Eko Movianto mengatakan pelatihan yang diberikan merupakan bagian dari Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).
“Pembekalan ini untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bagi para petani sehingga menghasilkan pelaksana atau petani-petani yang handal dalam teknologi serta siap menyebarluaskannya kepada rekan-rekan petani lain di lapangan,” kata Gunawan Eko Movianto saat membuka acara IPDMIP wilayah 7 di Makassar, beberapa waktu lalu.
Gunawan menambahkan saat ini semua lini kehidupan dihadapkan pada perkembangan teknologi yang sangat pesat. Hal ini tentu membawa dampak besar pada berbagai sektor kehidupan, termasuk sektor pertanian.
Teknologi menjadi tantangan besar bagi petani, apalagi bagi mereka yang tidak memiliki akses atau pemahaman yang memadai tentang teknologi tersebut.
Di sisi lain, teknologi juga menjadi peluang bagi petani untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan yang lebih luas. Tidak hanya pada tingkat lokal, tetapi juga tingkat nasional dan internasional.
“Oleh karena itu, melalui pelatihan IPDMIP, pemerintah dalam hal ini Ditjen Bina Pembangunan Daerah, menawarkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan banyak rumah tangga dan petani di pedesaan. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong pembangunan ekonomi yang salah satunya dilakukan melalui pemanfaatan teknologi,” imbuhnya.
Melalui pelaksanaan pelatihan tersebut, Gunawan berharap para peserta (petani) mampu memahami dan mengimplementasikan pemanfaatan TIK/ICT, serta menjadi jembatan penyebaran pemanfaatan TIK/ICT di lapangan.
“Dalam rangka mendorong keberlanjutan pemanfaatan teknologi melalui TIK/ICT pada tingkat petani, maka kerjasama, koordinasi, dan kolaborasi antarseluruh pelaksana menjadi poin penting, termasuk peran pemerintah daerah,” tegas Gunawan,
Pelatihan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PPN/Bappenas, Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan Kementerian PUPR, dan Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian.