
Kupang, LiraTV.id – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, terpukau menyaksikan tradisi pacuan kuda Hus, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Atraksi ketangkasan Pacuan Kuda Hus ditampilkan di sela-sela acara peletakan baru pertama pembangunan kantor DPC PDIP Rote, Kamis (6/11/2025).
Bersama Bupati Rote Ndao Paulus Henuk, Hasto menyaksikan tradisi Hus, sebuah pacuan kuda hias yang khas dari kebudayaan setempat.
Hasto menyampaikan ketertarikannya pada tradisi lokal Rote Ndao, khususnya Tradisi Kuda Hus, yang melibatkan anak-anak dan remaja sebagai joki kuda kecil unik.

“Ini sangat penting karena energi pergerakan (partai) muncul dari kaum muda,” ujar Hasto, yang melihat semangat kaum muda Rote sebagai cerminan potensi daerah.
Hasto tidak hanya terpukau pada budaya lokal. Ia langsung menyambungkan semangat tradisi dengan visi besar pengembangan wilayah. Dalam pidatonya, Hasto mengungkapkan potensi laut Indonesia yang mencapai 1,3 triliun dolar AS per tahun.
“Ketika perjalanan dari Kupang ke sini, banyak aspirasi yang kami terima. Bagaimana mereka mengharapkan adanya sekolah pelayaran untuk mendidik anak-anak kita yang ada di sini,” kata Hasto.
Ia menegaskan, kantor PDIP di Rote harus menjadi pusat pendidikan politik dan visi kemaritiman. “Agar mereka punya visi samudera, agar mereka punya kemampuan juga untuk mengelola seluruh sumber daya maritim kita.”
Hasto juga menyoroti nasib pohon lontar (tuak) yang disebutnya sebagai “pohon kehidupan” masyarakat Rote. Menurutnya, tanaman yang sangat bermanfaat dari daun hingga batangnya ini justru sulit dibudidayakan.

Kondisi ini mengingatkannya pada nasib minyak kayu putih di Pulau Buru, Maluku.
“Industri rakyat di pulau Buru itu untuk perlu bahan baku kayu putih harus mengambil dari Seram bagian barat.”
Atas dasar itu, Hasto memberi instruksi kepada Anggota DPR RI Fraksi PDIP Steven Andranacus. “Kita punya BRIN. Maka Bung Stefano segera nanti kerja sama dengan universitas bagaimana pohon kehidupan ini yang berguna bagi kepentingan rakyat bisa dibudidayakan kembali.”
Mengutip pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Hasto menegaskan Rote Ndao adalah halaman depan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Wilayah-wilayah perbatasan kita justru harus dirubah paradigmanya menjadi halaman depan Republik Indonesia,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa Rote, yang berbatasan langsung dengan Australia, harus dijadikan instrumen kebijakan yang bisa dipakai untuk kepentingan nasional, menjadikannya “halaman depan” NKRI.
“Kantor partai sebagai pusat pengembangan kebijakan strategis, termasuk merancang hubungan dengan pemerintah pusat dan Australia, agar wilayah ini menjadi perhatian bersama,” pungkasnya.
Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, melihat kehadiran kantor PDIP sebagai berkah sinergi yang strategis.
“Kehadiran partai politik seperti PDI Perjuangan ini menjadi berkah tersendiri bagi Pemerintah Daerah. Ini membuka peluang bagi kami untuk bersinergi dan membangun konsolidasi strategis yang menjadi modal membangun Rote,” kata Bupati Paulus Henuk.
Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 





