PADANG – Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Prof. Mahfud MD mengatakan kebenaran sejati adalah perpaduan antara kebenaran logika dan kebenaran hati, dalam hal ini iman dan taqwa.
Prof Mahfud yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD lantas mengingatkan semua pihak, agar tidak sombong dalam menggunakan sebuah logika.
“Jangan sombong dengan logika, jangan sombong dengan logika. Sebab, di atas logika masih ada lagi yang bisa menunjukkan kebenaran di samping kebenaran logis,” kata Mahfud MD saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Minggu.
Mahfud mengatakan pertemuan antara kebenaran logika dan kebenaran hati biasanya menjadi public common sense dan itulah yang menjadi kebenaran publik.
Oleh karena itu, tidak boleh ada individu yang sombong dengan sebuah ilmu, namun juga harus mengutamakan perilaku mulia dan memihak kepentingan masyarakat.
Di hadapan wisudawan yang hadir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut mengutip sebuah ayat intinya menyebutkan ilmu bukan hanya sebuah intelektualitas (kecerdasan otak) tetapi juga memerlukan sebuah intervensi lain
Mahfud mengatakan Surah Al Alaq yang pertama kali diturunkan berbunyi “bacalah dengan nama Tuhanmu yang mengajar manusia dengan kalam”. Kalam sendiri memiliki makna logika dan metodologi.
Masih pada surat yang sama, ia mengatakan bahwa Allah Tuhan Yang Maha Kuasa mengajarkan kepada manusia hal-hal yang tidak ada ilmunya tetapi ada di hati, dan dipercaya dengan iman.
Dalam orasinya, Mahfud mengatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 khusus Pasal 31 menyebutkan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan berdasarkan iman, takwa dan akhlak.
“Jadi, ilmu pengetahuan dasarnya iman, takwa dan akhlak,” ujarnya.
Sayangnya, saat ini banyak pihak mengutamakan ilmu pengetahuan dan teknologi saja namun mengabaikan aspek iman, takwa dan akhlak. Imbasnya, tujuan pendidikan memanusiakan manusia tidak tercapai.