Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 
Jakarta, LIRATV.ID— Raja Agung Nusantara, Ketua Harian DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) sekaligus Ketua Umum DPP Gerakan Mahasiswa Pemuda Republik Indonesia (GMPRI), mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera membubarkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Menurut Raja Agung, Kemenpora telah kehilangan arah dan gagal menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga yang seharusnya menjadi rumah besar bagi pemberdayaan pemuda Indonesia. Ia menilai, kementerian tersebut sudah lama tidak menjalankan amanat pembinaan, pendampingan, dan penguatan kapasitas generasi muda bangsa.
“Kemenpora seharusnya menjadi wadah besar yang melahirkan kader bangsa, melatih kepemimpinan, dan memperkuat semangat nasionalisme generasi muda. Faktanya, kementerian ini tidak lagi menjalankan fungsi itu. Karena itu, lebih baik dibubarkan saja,” tegas Raja Agung Nusantara di gedung DPP KNPI , Kuningan Jakarta Selatan, (1/11).
Raja Agung menegaskan bahwa pembubaran Kemenpora bukanlah bentuk perlawanan politik, tetapi seruan moral dan etis agar pemerintah menata ulang kebijakan kepemudaan secara total.
Menurutnya, pemuda Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan besar dari degradasi nilai, minimnya pembinaan karakter, hingga lemahnya akses terhadap ruang pengembangan potensi. Namun sayangnya, kebijakan negara tidak hadir secara serius untuk menjawab hal tersebut.
“Kita ingin negara ini fokus membangun karakter, daya saing, dan kemandirian pemuda. Bukan hanya sekadar menyelenggarakan kegiatan seremonial tahunan tanpa arah dan hasil. Sudah saatnya ada keberanian politik untuk melakukan perubahan mendasar,” ujarnya.
Sebagai bukti konkret lemahnya perhatian pemerintah terhadap urusan kepemudaan, Raja Agung menyoroti kondisi gedung pemuda di kawasan Gedung KNPI yang terbengkalai dan tidak terurus.
“Buktinya, gedung pemuda yang menjadi simbol perjuangan generasi muda di Gedung KNPI saja tidak pernah diperhatikan. Itu potret nyata bahwa kepemudaan selama ini hanya dijadikan formalitas tanpa keberpihakan. Padahal, dari tempat-tempat seperti itu semestinya lahir ide, gerakan, dan kepemimpinan masa depan bangsa,” ungkapnya.
Raja Agung menilai, negara harus hadir dengan kebijakan yang memfokuskan diri pada pembinaan moral, karakter, ekonomi kreatif, dan kepemimpinan sosial bagi generasi muda. Ia menegaskan, Indonesia membutuhkan lembaga baru yang mampu bekerja secara konkret, dekat dengan komunitas, dan menggerakkan perubahan sosial di akar rumput.
Seruan untuk Reformasi Nasional Kepemudaan
Dalam pernyataannya, Raja Agung menyerukan agar Presiden Prabowo segera meninjau ulang struktur kelembagaan yang mengatur kepemudaan nasional dan membentuk sistem baru yang lebih partisipatif, transparan, dan berorientasi pada pembinaan generasi muda di seluruh daerah.
“Negara tidak boleh menempatkan pemuda hanya sebagai simbol seremoni. Pemuda harus kembali menjadi subjek perubahan, bukan objek proyek. Kalau Kemenpora tidak mampu menjalankan itu, maka keberadaannya tidak lagi relevan,” tegas Raja Agung.
Pernyataan ini merupakan bagian dari gerakan moral dan intelektual yang dipelopori oleh kalangan pemuda dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Gerakan ini menyerukan lahirnya reformasi kebijakan kepemudaan nasional yang benar-benar berpihak kepada pembangunan manusia muda Indonesia mulai dari pendidikan karakter, pelatihan kepemimpinan, kewirausahaan sosial, hingga inovasi digital.(Bar.S/Redsus)
tonton juga:
Klik
