Jakarta, LiraTV.id – Haidar Alwi Isntitut (HAI) minta semua kalangan harus bahu membahu di tengah krisis politik global. Jangan sampai kita seperti Nepal.
Gelombang demonstrasi di Nepal dalam sepekan terakhir berubah menjadi tragedi besar yang menelan korban jiwa, merusak bangunan negara, dan melibatkan tokoh politik papan atas.
Inilah yang di khawatirkan oleh kami dari Haidar Alwi Institut sehingga Gerakan Rakyat Bantu Rakyat sebagai bagian kecil untuk menciptakan rasa aman dan rakyat bisa merasakan kehadiran kalangan dermawan disaat mereka dibatasi oleh kondisi dan keadaan ekonomi yang membebani.
Hal ini disampaikan Sandri Rumanama (Dirketur Haidar Alwi Isntitut) kepada awak media di Jakarta.
Dirinya mengatakan bahwa Nepal memiliki geopolitik yang hampir mirip dengan indonesia sehingga pemerintah harus belajar dari persoalan seperti ini.

“Kita sama sama sebagai negara demokrasi, pendapatan perkapita kita tidak tergolong jauh berbeda, ekonomi nasional nepal dan indonesia juga tidak memiliki grafis statistik yang signifikan, ini artinya kita harus belajar dari kondisi yang ada di Nepal saat ini, harus bahu membahu menjadi satu kesatuan ditengah geopolitik global yang tidak menentu,” ucapnya.
Ia mengimbau agar aparat keamanan tetap bersiaga pascah kericuhan beberapa waktu lalu sebagai bentuk antisipasi dini terhadap konflik global yang dikhawatirkan memberikan dampak pada negara kita.
“Pemerintah harus bersama, aparat keamanan juga harus bersiap mengantisipasi kondisi geopolitik global yang tidak menentu apalagi kita yang baru selesai mengalami tragedi yang hampir sama sperti Nepal dalam kurun waktu sepekan terakhir, artijya potensi konflik dan krisis politik tentu masa ada,” tandas Sandri.