Jakarta, LIRATV.ID — Danu Jamaludin Saifudin dalam ceramah motivatifnya menyampaikan pentingnya keberadaan Majelis Adat Indonesia (MAI) sebagai wadah penghimpun kearifan lokal dan pilar etika bangsa. Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur.
“Majelis Adat Indonesia hadir untuk mengokohkan kembali kesadaran kolektif bangsa terhadap nilai-nilai luhur. Etika, kearifan budaya, dan falsafah hidup bangsa adalah energi yang akan membangun moral bangsa yang berakhlak mulia dan berjaya,” ungkap Danu Jamaludin Saifudin.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa dalam sejarah peradaban, nilai-nilai luhur bangsa telah menjadi dasar perjuangan menuju kemerdekaan. Namun, pasca-kemerdekaan, nilai-nilai ini sering kali terlupakan. Oleh karena itu, diperlukan wadah seperti MAI untuk menghidupkan kembali semangat itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, MAI dapat menjadi:

Pilar etika dan kultural dalam menjaga moral bangsa.
Sarana pelestarian adat dan budaya, agar kearifan lokal tidak terkikis zaman.
Wadah penguatan Pancasila dan UUD 1945, khususnya dalam menjaga nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
“Jika bangsa ini mampu menghidupkan kembali nilai luhur dan adat istiadat yang telah diwariskan, maka kita akan meraih keberkahan, kemakmuran, serta kejayaan yang hakiki. MAI adalah bagian penting dari jalan menuju itu semua,” tegasnya.
Pada akhir penjelasannya, Danu Jamaludin Saifudin mengajak seluruh elemen bangsa untuk mendukung peran MAI dalam membangun kesadaran dan komitmen bersama. “Mari kita jadikan Majelis Adat Indonesia sebagai pilar etika dan kultural dalam membangun moral bangsa, demi masa depan Indonesia yang berdaulat, berakhlak, dan sejahtera,” pungkasnya.