Internasional, LIRATV.ID โ Permintaan terhadap layanan perbaikan chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia melonjak drastis di Tiongkok, meskipun produk-produk ini secara resmi dilarang untuk diekspor ke negara tersebut oleh pemerintah Amerika Serikat. Fenomena ini menunjukkan adanya pasar bayangan yang terus tumbuh pesat di tengah ketegangan perdagangan dan teknologi antara kedua negara adidaya.
Sekitar belasan perusahaan kecil di pusat teknologi Shenzhen kini secara aktif menawarkan jasa perbaikan chip Nvidia seri H100 dan A100, serta berbagai chip AI lainnya. Kedua seri chip tersebut tergolong produk canggih yang telah dilarang masuk ke Tiongkok oleh pemerintah AS karena alasan keamanan nasional dan kekhawatiran terkait penggunaannya oleh sektor militer.
Salah satu perusahaan menyatakan telah mendirikan entitas baru khusus untuk menangani lonjakan pesanan dan kini mampu memperbaiki hingga 500 unit chip Nvidia per bulan. Fasilitas mereka bahkan memiliki ruang pengujian yang dapat menampung hingga 256 server, meniru lingkungan pusat data pelanggan untuk menguji dan memvalidasi hasil perbaikan.
Pertumbuhan cepat industri perbaikan ini sejak akhir tahun lalu menjadi indikasi kuat adanya aktivitas penyelundupan chip Nvidia dalam jumlah besar ke Tiongkok. Beberapa tender pemerintah dan militer dilaporkan telah mencantumkan permintaan terhadap chip AI Nvidia yang sebenarnya terkena larangan ekspor.
Kekhawatiran terkait penyelundupan ini mendorong anggota parlemen AS dari Partai Republik dan Demokrat mengusulkan rancangan undang-undang baru yang mewajibkan pelacakan lokasi chip setelah dijual. Pemerintahan Presiden AS saat ini turut mendukung wacana tersebut.
Sementara itu, tingginya permintaan terhadap chip Nvidia tetap tidak surut, meski produsen Tiongkok seperti Huawei telah mulai menawarkan produk alternatif dengan performa lebih rendah. Beberapa sumber industri menyebutkan bahwa chip Nvidia tetap menjadi pilihan utama, terutama untuk pelatihan model bahasa besar (large language models) yang membutuhkan daya komputasi tinggi fitur yang lebih optimal dimiliki chip H100 ketimbang versi terbaru H20 yang dirancang khusus untuk pasar Tiongkok agar sesuai dengan regulasi AS.
Dalam praktiknya, memperbaiki chip Nvidia di Tiongkok tidak dianggap ilegal. Namun, karena sensitifnya isu ini, banyak pelaku industri enggan disebutkan identitasnya. Nvidia sendiri tidak diperbolehkan secara hukum untuk menyediakan layanan perbaikan atau penggantian produk yang masuk dalam kategori terbatas di Tiongkok. Di negara lain, chip Nvidia yang rusak dan masih dalam masa garansi tiga tahun biasanya akan diganti langsung oleh perusahaan.

Seorang juru bicara Nvidia menyatakan bahwa hanya perusahaan dan mitra resmi yang dapat memberikan layanan dan dukungan teknis yang aman dan sesuai.
โPenggunaan produk terbatas tanpa perangkat keras, perangkat lunak, dan dukungan teknis resmi merupakan langkah yang tidak masuk akal baik secara teknis maupun ekonomis,โ ujarnya.
Industri perbaikan chip ini tampaknya tidak akan surut dalam waktu dekat. Perusahaan di Shenzhen menyebutkan biaya perbaikan chip berkisar antara 10.000 hingga 20.000 yuan (sekitar Rp22 juta hingga Rp44 juta) tergantung pada kerusakan. Layanan yang ditawarkan mencakup pengujian perangkat lunak, perbaikan kipas, diagnostik dan perbaikan kerusakan papan sirkuit maupun memori GPU, serta penggantian komponen rusak.
Sementara itu, para pedagang chip di Tiongkok menyatakan bahwa permintaan kini mulai bergeser ke chip B200 seri terbaru Nvidia yang dijual di pasar gelap dengan harga lebih dari 3 juta yuan (sekitar Rp6,6 miliar) per server berisi delapan GPU.
(Bar/Redsus.Reuters/Ist)
Klik;