Jakarta, LIRA.TVโ Pengamat sosial budaya dan lingkungan hidup, Azis Arjoso, menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap dampak serius dari efek rumah kaca (greenhouse effect) yang semakin nyata dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, fenomena pemanasan global akibat peningkatan emisi gas-gas rumah kaca seperti karbon dioksida (COโ), metana (CHโ), dan dinitrogen oksida (NโO) telah menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekosistem bumi.
Dalam keterangannya, Azis menyoroti bahwa peningkatan suhu bumi bukan hanya soal iklim yang terasa lebih panas, tetapi juga memicu perubahan cuaca ekstrem yang makin sulit diprediksi. Banjir besar, kekeringan berkepanjangan, dan badai hebat kini bukan lagi peristiwa langka, melainkan bagian dari pola baru akibat terganggunya sistem iklim global. Kenaikan permukaan laut yang dipicu mencairnya es di kutub juga menjadi ancaman serius bagi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang rentan tenggelam.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa gangguan terhadap keseimbangan ekosistem menjadi dampak lanjutan yang tak kalah berbahaya. Perubahan suhu dan cuaca telah mengganggu habitat alami berbagai spesies, mendorong punahnya keanekaragaman hayati yang selama ini menjadi penopang kehidupan. Dunia pertanian pun tak luput dari ancaman ini, karena fluktuasi cuaca yang tak menentu memengaruhi hasil panen, kualitas tanaman, dan ketersediaan pangan.
Azis Arjoso menekankan bahwa semua dampak tersebut bukanlah isu masa depan, melainkan kenyataan yang sudah hadir di tengah kita. Karena itu, ia menyerukan pentingnya kesadaran kolektif, baik di tingkat individu, komunitas, hingga pemerintah dan pelaku industri untuk segera mengambil langkah nyata. Reduksi emisi gas rumah kaca, pengelolaan energi bersih, serta edukasi publik mengenai perubahan iklim adalah bagian dari solusi yang tak bisa lagi ditunda.

“Masa depan kita ada dalam tindakan hari ini,” pungkas Azis. Ia berharap peringatan ini dapat membangkitkan kepedulian dan menggerakkan aksi nyata demi keberlanjutan bumi yang sehat dan layak huni bagi generasi mendatang.(Red/Bar.S)
Klik.