Jakarta, LIRA.TV – Posko Relawan Rakyat Indonesia (PRRI) menyampaikan keprihatinan serius atas terungkapnya praktik kecurangan dalam distribusi dan perdagangan beras di Indonesia. Temuan ini mengindikasikan adanya tindakan sistematis dan berjamaah dari sejumlah perusahaan besar yang mengoplos beras berkualitas rendah dan curah, lalu menjualnya sebagai beras premium.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, telah mengungkap bahwa terdapat 212 merek beras yang tidak memenuhi standar dan diduga terlibat dalam pengoplosan. Tindakan ini dinilai tidak hanya menipu konsumen, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi besar diperkirakan mencapai Rp100 triliun per tahun.
Temuan serupa diberitakan oleh Metro TV Jateng & DIY, yang menyebutkan bahwa sejumlah merek besar menggunakan modus mencampur beras premium dengan kualitas rendah lalu mengemas dan memasarkan sebagai produk premium dengan harga tinggi. Dampaknya tidak hanya merugikan finansial masyarakat, tetapi juga berisiko pada kesehatan publik akibat konsumsi beras yang tidak layak.
Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah dugaan pelanggaran mutu oleh BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ). Hasil pengawasan Kementan menunjukkan bahwa beras produksi FSTJ tidak sesuai dengan standar premium dan dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Menanggapi hal ini, Pengamat Kebijakan Publik Sugiyanto Emik mendesak Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk segera mengambil tindakan tegas demi melindungi hak konsumen.
“Kejahatan pangan ini bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi menyentuh soal moral dan keadilan sosial. Saat para mafia pangan bermain di balik kemasan premium, rakyat kecil menjadi korban paling awal. Negara harus hadir, bukan sekadar marah, tetapi bertindak nyata.” Sikap Pernyataan PRRI, (21/7/2025).

PRRI menegaskan tuntutan moral dan politiknya:
1. Hentikan segala bentuk tipu-tipu mafia pangan yang merampas hak rakyat.
2. Adili para pelaku, termasuk pejabat dan institusi yang turut membiarkan atau melindungi praktik busuk ini.
3. Bersihkan Badan Usaha Milik Daerah dan perusahaan distribusi dari oknum-oknum yang merugikan masyarakat.
4. Evaluasi ulang seluruh rantai pasok pangan nasional.
TAGAR KAMPANYE PRRI:
#SelamatkanIndonesia
#AdilMerdeka_BelaSuaraRakyat
#NKRI_ZeroCorruption
#NoViral_NoJustice
#NoAksiNoJustice
#LawanOligarkhiPenindas
Untuk informasi lebih lanjut dan aksi bersama: Posko Relawan Rakyat Indonesia (PRRI) terbuka bagi rakyat untuk bersuara dan bergerak bersama (Bar/Redsus).
Tautan referensi berita:
📄 Wartakota – Sugiyanto Desak Pramono Tindak Tegas Kasus Beras Oplosan
🎥 YouTube – PRRI Ungkap Skandal Beras Oplosan.