Jakarta, LIRA.TV – Dalam semangat melestarikan kekayaan budaya daerah dan memperkuat jati diri bangsa, Madas Nusantara akan menyelenggarakan Lomba Cipta Lagu Madura untuk Nusantara. Ajang ini menjadi ikhtiar nyata dalam mempromosikan seni musik tradisi Madura sebagai bagian tak terpisahkan dari khazanah budaya Indonesia.
Kegiatan ini digagas dan didukung bersama, KRH. HM. Jusuf Rizal, SH, tokoh nasional yang juga menjabat sebagai Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) sekaligus Ketua Umum Madas Nusantara. Melalui kompetisi ini, beliau berharap masyarakat luas semakin mencintai budaya lokal, serta menjadikan warisan leluhur sebagai inspirasi bagi kreativitas masa kini.
“Madas Nusantara gelar Lomba Cipta Lagu Madura untuk Nusantara. Ketua Panitia Pelaksana, Nana Mardiana, penyanyi dan isteri almarhum Imam S.Arifin,” dilansir dari keterangan tertulis, HM.Jusuf Rizal,S.H, (21/7/2025).
Lomba Cipta Lagu Madura ini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan budaya Madura, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya lokal. Dengan demikian, diharapkan bahwa acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan budaya Madura.
Ketua Panitia Pelaksana, Nana Mardiana, yang juga dikenal sebagai penyanyi dan istri dari mendiang legenda musik Madura, Imam S Arifin menjelaskan bahwa lomba ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para musisi dan pencipta lagu untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka dalam mengangkat tema Madura.

Lomba ini sendiri adalah ruang ekspresi bagi para musisi dan pencipta lagu untuk menggali, mengangkat, dan mengolah kekayaan budaya Madura menjadi karya-karya yang dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia.
Lebih dari sekadar ajang kompetisi, Lomba Cipta Lagu Madura ini mengandung nilai-nilai strategis dalam pembangunan kebudayaan. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan tradisi dengan modernitas, sekaligus mengajak generasi muda untuk kembali menyentuh akar budaya bangsanya.
Dengan mengusung tema “Dari Madura untuk Nusantara”, acara ini diharapkan dapat menjadi momentum kolektif untuk merawat kebhinekaan dan menegaskan bahwa budaya lokal adalah denyut nadi Indonesia yang sesungguhnya.(Bar)
.