Jakarta, LIRA.TV โ Dalam perjalanan panjang perjuangan membela hak rakyat dan keadilan sosial, HM. Jusuf Rizal, tokoh nasional yang dikenal luas sebagai Presiden Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) serta aktivis gigih di sektor ketenagakerjaan dan anti-korupsi, kembali menginspirasi publik dengan pesan moral dan spiritual yang dibagikannya melalui status WhatsApp pribadi,(sabtu,19/7/2025).
Pria yang juga dikenal sebagai pejuang rakyat akar rumput, memiliki komitmen kuat untuk menyuarakan suara kaum lemah, memperjuangkan buruh, serta memberantas korupsi dan ketidakadilan.
Dalam berbagai aksi dan forum nasional, HM. Jusuf Rizal tak henti menegaskan pentingnya integritas, keberanian, dan keikhlasan dalam memperjuangkan cita-cita luhur bangsa.
Salah satu pesan yang ia bagikan, mengandung nilai-nilai mendalam yang layak direnungkan oleh seluruh elemen bangsa:
“Tidak semua yang diperjuangkan itu berjalan mulus. Kadang penuh liku. Begitu juga tidak semua yang dekat dengan kita, sudah baik. Ya Allah, ridhoi setiap perjuangan kami. Takbir!”
Dengan kalimat tersebut, Jusuf Rizal mengingatkan bahwa perjuangan sejati bukan tanpa rintangan, dan tidak semua orang di sekitar kita adalah kawan seperjuangan. Doa dan tawakal menjadi kekuatan spiritual dalam menghadapi perjalanan panjang yang tak selalu mudah.
Lebih lanjut, ia menegaskan semangat anti-korupsi:‘
‘Ayo Bangkit Melawan Korupsi’
Sebagai aktivis yang kerap bersuara lantang terhadap kasus-kasus korupsi yang merugikan bangsa, seruan ini bukan sekadar slogan, melainkan cermin konsistensi HM. Jusuf Rizal dalam menegakkan nilai-nilai kejujuran dan akuntabilitas dalam pemerintahan maupun kehidupan sosial.
Tak kalah penting juga, beliau menyampaikan nasihat yang menyentuh nurani;
“Jangan suka mengeluh, karena Tuhan saja tidak suka kepada hamba-Nya yang suka mengeluh, apalagi manusia. Hadapi dan selesaikan masalah dengan semangat, sabar dan ikhlas.”
Pesan ini mengajarkan tentang pentingnya mental tangguh dan keikhlasan dalam menghadapi ujian hidup, yang merupakan cerminan dari jiwa besar seorang pemimpin sejati, terutama di tengah krisis akhlak dan moral masyarakat saat ini.

Dan sebagai penutup, wejangan filosofis penuh makna;
“Tirulah sifat gula. Hidup harus setulus gula dalam teh. Saat teh kurang manis, orang akan berkata, ‘Gulanya kurang’. Namun saat rasanya pas, orang akan berkata, ‘Tehnya enak’. Tak penting bagi gula apakah ia diingat atau dilupakan. Asalkan ia telah meredam pahit pada teh, itu sudah cukup.”
Analogi ini menggambarkan filosofi hidup seorang pejuang sejati yang tak mencari popularitas, melainkan pengabdian tulus yang memberi dampak nyata bagi kehidupan orang lain.
HM. Jusuf Rizal adalah tokoh nasional, aktivis sosial, dan pendiri Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) yang telah puluhan tahun terlibat dalam perjuangan hak-hak buruh, ketenagakerjaan, serta pemberantasan korupsi. Dengan gaya kepemimpinan yang tegas namun bijak, beliau dikenal sebagai suara rakyat kecil yang tak gentar menghadapi kekuasaan demi menegakkan kebenaran.
[Bar/Redsus.Lira]
Tonton juga:/klik
https://youtu.be/UuSZTcLAL64?si=mJR1DSlB205Acn_Q
Tonton juga