[ Foto: Chat Js dengan salah seorang diduga panitia seleksi masuk UNHAN , Ist ]
Jakarta, LIRATV – Adanya temuan warga atas tindakan penyelewengan beberapa pihak/oknum diduga kuat dilakukan oleh panitia penyelenggara seleksi masuk ke Universitas Pertahanan Negara (UNHAN). Dalam perkiraan ada 8 peserta yang masuk ke UNHAN tanpa ikut tes tahap seleksi.
Inisial JS yang mengungkapkan, sejumlah calon peserta yang ingin masuk ke UNHAN masuk tanpa ujian seleksi sudah jelas merupakan penyelewengan yang tidak sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku, seperti yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Pasal 58 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa, “Pendidikan diselenggarakan dengan prinsip profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas”. Selain itu, Pasal 4 PP No. 17 Tahun 2010 menyatakan, “Penyelenggaraan pendidikan harus dilaksanakan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan bertanggung jawab”.
JS mencoba konfirmasi serta mempertanyakan kepada salah seorang panitia UNHAN Penerimaan Kadet melalui pesan singkat WhatsApp (WA). “Bosq panitia kami dapat info dan konfirmasi ada masuk dari publik ada 8 orang tidak ikut tes tapi boleh lulus dan lolos tes ke offline di pusat mohon petunjuk dan pendapatnya,” pungkas JS bertanya kepada panitia seleksi masuk UNHAN.
Informasi temuan JS tersebut menurutnya valid bahkan sudah coba beberapa kali menghubungi pihak panitia namun parahnya bungkam tak menjawab sama sekali. JS menekankan bahwa jika pihak panitia tidak menanggapi pertanyaan ihwal penyelewengan 8 peserta lolos tanpa ikut tes online maupun offline, maka berarti benar bahwa Delapan (8) “Siluman” tersebut masuk dan ikut ke Jakarta, tes offline.
Ilustrasi gambar brosur UNHAN,ist/foto:Google
Awal terungkapnya informasi A1 yang tidak diragukan keabsahan data tentang adanya 8 Siluman masuk UNHAN tanpa mengikuti tes seleksi, bermula dengan adanya rekanan JS marga yang dinyatakan sudah lolos pada tes seleksi tahap pertama, namun aneh nya untuk tes seleksi selanjutnya (tes kedua) mereka tidak diikutsertakan atau datanya hilang. Sehingga tidak ikut ke Pusat (Jakarta) domisili JS sendiri di Manado (Sulut).
Sejatinya akan hal ini, transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi masuk Univ. Pertahanan Negara (UNHAN) menjadi dipertanyakan besar, dikuatirkan menjadi preseden buruk kedepannya. Pihak UNHAN perlu menanggapi dan mengklarifikasi atas pertanyaan temuan penyelewengan ini, guna untuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pendidikan pertahanan negara. (Bar.S)
Mau punya Media Online sendiri?Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif ,
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif