Jakarta, LiraTV.id – Dr. KH. Jazilul Fawaid, SQ, MA, didapuk menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (IKAPTIQ) periode 2025-2028.
Gus Jazil dilantik langsung oleh Menteri Agama yang juga Rektor Universitas PTIQ Jakarta, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A., di Aula Zaleha Universitas PTIQ Jakarta, pada Sabtu (3/5/2025) malam.
Acara itu dibalut Reuni dan Halal Bihalal Alumni PTIQ yang dihadiri para pentolan dan anggota IKAPTIQ dari berbagai wilayah. Termasuk qori’ legendaris KH. Muammar ZA (angkatan PTIQ 1971).
Acara juga dimeriahkan Haflah Tilawatil Quran oleh qori muda internasional, Khairul Imam dan Fauzi Ridwan, yang baru-baru ini menjuarai MTQ internasional di Maroko dan Qatar.
Dalam statemen awalnya sebagai Ketua Umum IKA-PTIQ, Gus Jazil menyampaikan data BPS tentang rasio penduduk Indonesia berpendidikan doktor, yakni hanya 0,05 persen.
“Kendala utama (pendidikan tinggi) adalah biaya,” kata Gus Jazil yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI.
“Meski anggaran pendidikan 20 persen (dari APBN, red), fokusnya masih pada pendidikan 12 tahun. Untuk itu, IKAPTIQ akan berkonsentrasi pada pendampingan pendidikan S2 dan S3, khususnya bagi alumni S1 PTIQ,” urainya.
Ia mendorong Kementerian Agama (Kemenag) memperbanyak Guru Besar di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).
“Kita jangan pelit melahirkan guru besar, tentu dengan prosedur yang benar,” tegas pendiri Universitas Sunan Giri ini.
Merespons hal itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan, Universitas PTIQ telah melahirkan dua guru besar dan sedang mempersiapkan calon lainnya.
“Dulu prosesnya melalui Dikti, hanya 2-3 profesor per tahun. Sekarang Kemenag RI bisa menilai sendiri. Baru-baru ini, saya menandatangani 32 guru besar sekaligus,” ungkap Menag.
Tantangan Perguruan Tinggi di Era Digital ini menurut Nasaruddin, tantangan serius yang dihadapi perguruan tinggi, termasuk PTKIS, yakni menurunnya minat masyarakat terhadap pendidikan tinggi formal.
“Banyak yang memilih pendidikan keterampilan karena perusahaan lebih memprioritaskan skill – keterampilan ketimbang gelar,” ujarnya.
Perkembangan teknologi juga menggeser minat ke pendidikan jarak jauh seperti Universitas Terbuka (UT).
“Ijazah UT, UI, UGM, ITB, dan PTIQ kini diakui setara. Sehingga PT harus punya strategi agar tidak gulung tikar,” jelas Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.
Acara juga diramaikan Haflah Tilawatil Quran oleh qori internasional alumni PTIQ, termasuk legendaris KH. Muammar ZA (angkatan 1971), serta qori muda seperti Khairul Imam dan Fauzi Ridwan, yang baru-baru ini menjuarai MTQ internasional di Maroko dan Qatar.
“Ini tradisi alumni PTIQ untuk bernostalgia dan menjaga spirit keilmuan serta Quran,” kata Cholisuddin Yusa’.
Punggawa IKA-PTIQ 2025-2028
Dewan Pembina:
Ketua: Prof. Dede Rosyada, MA.
Wakil Ketua: Prof. Dr. Mastkuri Abdillah, MA.
Sekretaris: Dr. Farizal Marlius, MM.
Dewan Pengawas:
Ketua: KH. Saifullah Ma’shum, M.Si.
Wakil Ketua: Dr. KH. Mujib Rohmat, MH.
Sekretaris: KH. Cholisuddin Yusa’, SQ.
Dewan Eksekutif:
Ketua Umum: Dr. KH. Jazilul Fawaid, SQ, MA.
Wakil Ketua Umum: Dr. KH. Mujib Qulyubi, MH.
Sekretaris Umum: Sahlul Fuad, SQ, M.Si.
Bendahara Umum: H. M. Ainul Yakin Simatupang, SQ, M.IP.