Hukum  

Perjuangan Keluarga Prada Joshua Tobing dalam Mencari Keadilan

Jakarta, Kematian Prada Joshua Tobing di Gudang-1 Logistik Yonif 132/BS Pekanbaru menyisakan duka mendalam bagi keluarganya. Dugaan bahwa ia meninggal karena bunuh diri semakin dipertanyakan setelah hasil autopsi menunjukkan adanya luka memar akibat benda tumpul di beberapa bagian wajah dan lehernya. Hal ini membuat keluarga semakin yakin bahwa ada kejanggalan di balik kematian Joshua.

Wilson Lumban Tobing, ayah almarhum, menyampaikan kegelisahannya. Ia mengaku telah menempuh perjalanan jauh dan menghadapi berbagai rintangan dalam mencari keadilan bagi anaknya. Namun, dalam proses pemeriksaan di Denpom 1/3 Pekanbaru, ia justru merasa disudutkan dan seolah diarahkan untuk memvonis seseorang, padahal tugas penyidiklah yang seharusnya mengungkap fakta sebenarnya, kutip dari wawancara media Indonesia jurnalis.com, pada kamis ( 13/3/2025) di sebuah hotel di jakarta.


Kekecewaan keluarga semakin bertambah ketika permintaan mereka untuk autopsi ulang ditolak dengan berbagai alasan. Mereka pun berharap agar Komnas HAM, Komisi III DPR RI, Panglima TNI, KASAD, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat membantu mengungkap kebenaran.

Sementara itu, kuasa hukum keluarga, Dr. Freddy Simanjuntak SH MH, mengonfirmasi bahwa hasil autopsi memang menunjukkan adanya luka lebam pada jenazah Prada Joshua. Namun, hasil resmi justru menyebutkan bahwa lebam tersebut akibat proses pembusukan, bukan kekerasan.

Kesaksian Juli Sihombing, kekasih almarhum, juga memperkuat dugaan keluarga bahwa Joshua tidak bunuh diri karena putus cinta. Ia menegaskan bahwa hubungannya dengan almarhum baik-baik saja. Bahkan, pada malam kejadian, mereka masih berkomunikasi. Namun, yang semakin mencurigakan, saat menjelang kematian Joshua, Juli merasa bahwa HP almarhum sudah dipegang oleh orang lain, berdasarkan perubahan gaya komunikasi dalam pesan yang diterimanya.

Dalam video yang di unggahnya dan dikirim ke keluarga korban dengan kondisi korban Prada Joshua Tobing tergsn ada suara pintu tertutup.

Perjuangan keluarga Prada Joshua Tobing masih terus berlanjut. Mereka tidak hanya berusaha mencari keadilan, tetapi juga ingin mengungkap kebenaran agar tidak ada lagi keluarga lain yang mengalami hal serupa.**

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

banner 728x90