Jakarta, LiraTV.id – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mendesak dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu Legislatif 2024 di wilayah Dapil 2 Sumatera Barat yang meliputi Pasaman dan Pasaman Barat.
Pasalnya, Habib Syakur menyebut ada dugaan pelanggaran pemilu lantaran Pj. Bupati Pasaman dan Pj. Bupati Pasaman Barat mengerahkan aparatur sipil negara (ASN) untuk memenangkan para caleg dari parpol tertentu.
Hal itu cukup beralasan, karena Pj. Bupati Pasaman Sabar AS merupakan politikus Partai Demokrat, sedangkan Bupati Pasaman Barat (Pasbar) Hamsuardi adalah politikus Partai Amanat Nasional, sehingga keduanya diduga kuat mengarahkan sumber daya Pemda untuk memenangkan para caleg dari partainya.
“Saya merekomendasikan, agar dilakukan PSU (emungutan suara ulang) untuk pemilu legislatif di Pasaman dan Pasaman Barat, karena di dua daerah ini kuat dugaan pengerahan ASN untuk Pemenangan caleg-caleg tertentu,” kata Habib Syakur kepada awak media, Minggu (25/2/2204).
Habib Syakur menduga bahwa di dapil 2 Sumbar ini sangat kental nuansa kolusi, dimana ada instruksi dari Pj. bupati dan Bupati untuk mendukung caleg-xaleg yang merupakan kader sesama partainya.
“Patut diduga di Dapil Sumbar 2 banyak keberpihakan Pj Bupati terhadap kader partai yang diusungnya. Maka bagaimana pun ini pelanggaran, dan saya minta komitmen presiden menindak Pj Bupati yang tidak netral, gitu loh,” tegas Habib Syakur.
Habib Syakur tidak mau Pemilu 2024 yang berlangsung damai ini ternodai oleh ulang bupati yang diduga kuat bermain politik dengan menyeret-nyeret ASN terlibat dalam politik praktis.
“Sebab patut diduga netralitas ASN di Pasaman dan Pasaman Barat itu tidak ada. Kinerja Pemda dindua daerah ini dalam mengamankan pemilu legislatif patut dipertanyakan,” ungkap Habib Syakur.
Habib Syakur sendiri memuji pelaksanaan Pemilu Presiden (Pilpres) yang berjalan dengan baik, jujur, dan adil. Namun sayang kalau sampai terboda oleh dugaan ketidaknetralan Pj Bupati Pasaman dan Bupati Pasaman Barat yang dinilai arogan.
“Saya memuji pelaksanaan pilpres. Hanya saya mengkritik di wilayah Pasaman dan Pasaman Barat. Maka sekali pagi saya rekomendasikan pemungutan suara ulang untuk Pileg,” jelasnya.
“Saya juga minta dilakukan perbaikan SIREKAP, dan koreksi perolehan suara caleg yang ada sekarang. Gitu aja sudah,” tuntas Habib Syakur.