Peneliti INDEF: Pasar Modal Syariah Luput dari Perhatian Capres 2024

Kepala Program Ekonomi Syariah INDEF, Fauziah Rizki Yuniarti dalam Diskusi Catatan Awal Tahun “Visi Capres dan Evaluasi Ekonomi Syariah di Indonesia” yang digelar INDEF pada Jumat (12/1/2024).

Jakarta, LiraTV.id – Kepala Program Ekonomi Syariah INDEF, Fauziah Rizki Yuniarti, menilai para calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 belum ada yang menyinggung tentang pasar modal ekonomi syariah.

“Pasar modal syariah belum jadi perhatian 3 paslon. Ditelisik dari dokumen visi misi, beberapa telah menyebut kata syariah, meskipun tidak spesifik pada pasar modal,” kata Fauziah dalam Diskusi Catatan Awal Tahun “Visi Capres dan Evaluasi Ekonomi Syariah di Indonesia” yang digelar INDEF pada Jumat (12/1/2024).


Fauziah menyayangkan tak adanya penjabaran pasar modal syariah dalam visi misi capres. Padahal data menunjukkan kinerja pasar modal lebih dominan dibanding instrument lain. Bahkan Indonesia termasuk top three (tiga besar) di dunia dalam hal pasar modal syariah.

Ia menyontohkan produk sukuk sebagai instrumen pasar modal syariah yang sangat potensial dan terbukti efektif bagi perekonomian Indonesia.

“Sejak 2021, pemerintah telah menyerap banyak dana dari pasar modal syariah berupa sebagai sumber penerimaan APBN melalui sukuk,” ungkapnya.

“Indonesia adalah penerbit green sukuk ritel pertama di dunia pada 2019,” tegas Fauziah.

Selain sukuk, produk pasar modal lainnya adalah reksadana syariah, dan terbukti menjadi yang terbanyak dari pasar uang sebesar 26 persen.

Lebih jauh Fauziah menyinggung tentang literasi pasar keuangan syariah yang tergolong masih rendah. Yakni hanya 9 persen dari total tingkat literasi pasar keuangan sebesar 49 persen.

“Dari sisi inklusi keuangan sebesar 85 persen dengan inklusi keuangan syariah hanya 12 persen (secara nasional),” paparnya.

Di bagian akhir paparan, Fauziah menyampaikan rekomendasi kebijakan, baik dari sisi regulasi juga sisi digitalisasi.

Ia mengingatkan Pemerintah perlu mendorong pemahaman khususnya bagi anak muda tentang pasar modal syariah karena tingkat pengembalian lebih tinggi dari deposito.

Dari sisi suplai, lanjut Fauziah, perlu meningkatkan produk reksadana syariah, pembiayaan Pembangunan, sukuk korporasi dan sukuk daerah.

“Akan tetapi untuk sukuk daerah terdapat tantangan tersendiri. Dari sisi demand yang paling penting yaitu mendukung edukasi pasar modal kepada anak-anak misalnya masuk ke kurikulum SD, tabung saham, endorse gen z, dan lain-lain,” tuntas Fauziah.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

banner 728x90