Hai pembaca setia! Temukan solusi media online Anda di 
Jakarta, LiraTV.id – Pengamat politik Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago alias Ipang menilai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-51 PDIP sangat prinsip dan ideologis.
“Menurut saya, pidato Ibu Megawati saat HUT ke-51 PDIP itu sangat ideologis, untuk menjaga konstitusi, bagaimana negara harus dijalankan dengan konstitusi. Itu pertama,” kata Pangi saat dialog di salah satu tlstasiun televisi nasional, Kamis (11/1/2024).
Ipang menyebut hal-hal yang disampaikan Megawati itu mempertegas benang pemisah, antara pelaksanaan negara hukum melawan negara kekuasaan. Dan Megawati berprinsip bahwa negara hukum harus ditegakkan, dan kedaulatan serta keberpihakan pada rakyat harus dijunjung tinggi.
“Yang beliau pertegas, embarkasi (pemisah) antara negara kekuasaan dengan negara hukum. Maka penyalahgunaan kekuasaan, ada intimidasi misalnya, ditolek dan dilawan. Itu menyalahi prinsip negara hukum menjadi negara kekuasaan, karena hukum tak boleh dijalan alat kekuasaan,” jelas Ipang.
Bagi Ipang, Megawati menolak keras ketika hukum kerap dijadikan alat kekuasaan, termasuk adanya intimidasi dan kekerasan oleh aparat kepada rakyat. Penolakan Megawati itu adalah sikap ideologis, dan dilakukan secara konsisten meskipun terkadang berisiko bagi elektabilitas partai (PDIP).
“Nah, itu yang membuat bulan madu Ibu Mega dengan Pak Jokowi sudah selesai. Sudah talak tiga. Karena prinsip idealis dengan realis tidak ketemu dan ini yang membuat kemudian PDIP harus berpisah dengan Jokowi. Karena prinsip idealis dengan realis tidak ketemu titiknya,” tegas Ipang.
