Jakarta, LiraTV.id – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memecah keceriaan saat bertemu dengan ratusan warga RW 05, di Gang Masjid Jami Al-Ihsan, Kebon Kosong, Kemayoran, pada Rabu (10/1/2024) sore.
Hasto mengajak sejumlah anak-anak untuk bermain kuis di sela-sela rangkaian kegiatan HUT ke-51 PDIP.
Acara HUT Partai ini digelar di halaman depan Masjid Al-Ihsan. Meski berada di gang sempit, namun antusias warga begitu bersemangat mengikuti acara tersebut.
Awalanya, Hasto meminta kepada anak-anak yang hadir di lokasi untuk maju ke depan. Karena, dia ingin mengajukan kuis dan pertanyaan.
Dari kejauhan, seorang anak yang mengenakan kaus berwarna hitam mengacungkan jarinya.
“Ini siapa coba ada yang bisa menjawab apa tidak. Yang bisa berdiri, anak-anak,
ini siapa tau enggak?,” tanya Hasto sambil menunjuk gambar wajah Presiden Pertama RI Ir Soekarno atau Bung Karno.
Seorang anak laki-laki pun berdiri dan menghampiri Hasto. Nama anak itu, Hendro berusia 10 tahun.
“Ini tau apa enggak gambar siapa?, tanya Hasto ke Hendro.
“Bung Karno. Ir. Soekarno,” jawab Hendro.
“Kalau ini?, tanya Hasto lagi.
“Megawati,” jawabnya.
Hasto pun memuji pengetahuan Hendro.
“Luar biasa. Bung Karno, Soekarno itu dulu menjadi apa?” Hasto bertanya lagi.
Hendro menjawab bahwa Bung Karno adalah Presiden Pertama RI.
“Luar biasa. Nanti dapat hadiah dari om Hasto. Ini hebat, jadi anak anak harus berani seperti Hendro. Kalau ada tanya langsung tunjuk jari. Salah tidak apa apa yang penting berani. Itulah kader-kader PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Selanjutnya, Hasto meminta kepada anak-anak lainnya untuk maju. Namun, kali ini dia meminta agar anak-anak yang memiliki nilai mata pelajaran yang bagus untuk maju.
“Ada yang matematikanya dapat 8? Mana? Sini. Perempuan mana? Namanya siapa?” ucap Hasto.
Seorang anak perempuan bernama Sari Handayani, kelas 2 Sekolah Dasar (SD) pun memberanikan diri untuk maju.
Hasto menanyakan mata pelajaran apa yang menjadi kesenangan Sari di Sekolah.
Sari menjawab bahwa matematika dan bilangan perkalian serta pembagian menjadi kegemarannya.
“Pembagian? Kadang-kadang politisi lupa membagi. Anak-anak sejak kecil harus diajarkan pembagian,” celetuk Hasto yang disambut tawa warga.
Dia pun meminta Sari untuk menunjukan kemampuannya bernyanyi. Sari pun memilih bernyanyi ‘Garuda Pancasila’.
“Mau nyanyi ga? Nanti dapat hadiah dari om Hasto. Bebas, Garuda Pancasila boleh. Kita beri tepuk tangan untuk menyanyi Garuda Pancasila,” ucap Hasto disambut tepuk tangan.
Sari pun bersama ratusan warga RW 05 kompak bernyanyi lagu ‘Garuda Pancasila’.
Suasana di lokasi acara semakin meriah dan penuh kenahagiaan.
“Luar biasa kita beri tepuk tangan yang meriah ini adik-adik kita. Makasih ya. Nanti ada hadiah dari om Hasto,” terang Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa seluruh anak-anak bangsa seperti Hendro dan Sari harus dipersiapkan masa depannya. Sebab, mereka inilah yang akan menjadi penerus bangsa.
Maka, Politisi asal Yogyakarta ini menyebut, bahwa program Satu Keluarga Satu Sarjana yang digagas oleh pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud Md bisa menjadi jembatan anak-anak bangsa meraih prestasi dan meningkatkan ekonomi keluarga.
“Jadi kita harus mulai untuk anak-anak kita karena PDIP mempersiapkan masa depan. Kalau partai lain pemilu yang disiapin yang punya hak pilih, kalau kita anak-anak muda harus dipersiapkan dengan sekolahnya, maka program Pak Ganjar satu orang satu sarjana itu bagus,” tegas Hasto.
Selanjutnya, Hasto bersama perwakilan warga menggelar potong tumpeng sebagai bagian dari rengkaian peringatan HUT ke-51 PDIP.
Prosesi potong tumpeng pun berlangsung sederhana namun tetap meriah. Sebab, turut diikuti oleh warga di Kebon Kosong, Kemayoran.
Hasto dan ratusan warga bersantap bersama sambil lesehan.