Pringsewu, LiraTV.id – Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyerap aspirasi dari anggota kelompok wanita tani ketika mantan wartawan itu hadir di acara Syukuran Hasil Bumi, Lapangan Bola Sukoyoso, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Selasa (9/1).
Ernawati, seorang kelompok wanita tani di lokasi sekitar mengeluhkan sulitnya menentukan harga jual produk yang dihasilkan, yakni klanting dan keripik.
Kesulitan itu terpicu dari naiknya minyak goreng dan bahan pokok. Sebab, kenaikan dua komoditas itu membuat usaha yang dirintis Ernawati dalam menjual klanting dan keripik mengalami guncangan.
“Masalahnya minyak mahal dan bumbu mahal, jadi tidak seimbang sama penghasilannya,” kata Ernawati mengungkapkan keluhan kepada Atikoh di lokasi acara, Selasa.
Selain urusan bahan pokok dan minyak goreng, Ernawati juga mengeluhkan kepada Atikoh soal mahalnya biaya untuk merenovasi bangunan demi memenuhi syarat higienis produknya.
Kata Ernawati, pelaku usaha sepertinya tidak punya uang sehingga beberapa pihak menyarankan pula untuk mengajukan utang.
“Katanya suruh kredit. Ambil dana, sedangkan ibu-ibu ini kalau disuruh utang tidak mau, karena kalau utang, iya, kalau berjalan lancar,” kata dia.
Atikoh menjawab keluhan pertama dengan meminta Ernawati bisa menjalani pelatihan tentang pembukuan dalam menentukan harga barang produksi.
“Ketika kita membuat produk, bahan baku harganya berapa, kemudian minyak harganya berapa, bumbu-bumbu harganya berapa, tenaga kerjanya berapa, baru keuntungan itu kita mau ambil berapa persen, apa 10 persen, 15 persen, nanti itu yang untuk menentukan harga jual,” kata mantan wartawan itu.
“Jadi, kalau memang bahan baku naik, ndak apa harga produk naik sedikit. Kalau makanan itu, lebih banyak orang melihatnya rasa. Mahal sedikit enggak apa-apa yang penting berkualitas, enak, dan higienis,” lanjut Atikoh.
Dia menjawab pertanyaan kedua dengan mengingatkan warga tidak mudah terjerat utang, apalagi ke pinjaman daring atau online.
Menurut Atikoh, rakyat bakal dihadapkan dengan kesulitan tambahan ketika terjerat pinjol yang memiliki bunga harian, sehingga terkesan kecil.
“Itu bunganya harian, Bu, makanya kecil. Begitu sebulan, bunganya gede sekali. Jangan sampai yang di sini terkena rayuan pinjol yang ada di HP kita,” harap Atikoh.
Adapun, Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Sudin dan Deputi Inklusi TPN Jaleswari Pramodhawardhani menjadi tokoh yang mendampingi Atikoh menghadiri Syukuran Hasil Bumi.