TANGERANG – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, meminta kader perempuan partainya untuk turun ke bawah melakukan kampanye door to door dalam memenangkan partai dan pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024.
Hasto meminta para kader perempuan yang mayoritas ibu-ibu untuk menemui rakyat memperkenalkan program Ganjar-Mahfud yakni KTP Sakti.
Hal itu disampaikan Hasto dalam rangkaian safari politik dan konsolidasi bersama pengurus ranting serta anak ranting di Kantor DPC PDIP Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (11/12/2023).
Politisi asal Yogyakarta ini awalnya menjelaskan, bahwa dengan adanya program KTP Sakti, seluruh persoalan rakyat miskin bisa diselesaikan dengan satu data saja.
“Maka KTP Sakti ini memerlukan datanya tunggal. Jadi kalau namanya (di KTP) mas Rano Karno, ya (aslinya) Rano Karno. Kemudian walau dia memainkan peran sebagai si Doel anak Betawi, dia tetap satu KTP satu ID. Maka ada satu data. Maka ada program digitalisasi,” kata Hasto.
Ia lantas meminta para kader perempuan yang hadir yang mayoritas ibu-ibu untuk berdiri. Hasto meminta agar turun ke bawah menemui rakyat kampanye door to door.
“Perempuan kata Bung Karno adalah jalan peradaban, perempuan memiliki satu hal yang mulia, mengalir suatu cinta kasih dari dirinya bagi anak-anaknya. Maka dikatakan Bung Karno pada posisi yang hormat, perempuan jalan peradaban,” tuturnya.
“Maka nanti siap ya datang ke penduduk, temui rakyat door to door. Dan siapa yang menunjukan KTP itu lah pemilih Ganjar-Mahfud,” sambungnya.
Menurutnya, dalam kampanye door to door itu, harus dijelaskan jika Bansos, BLT, Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar tidak akan hilang. Sebab, semua akan satu pusat lewat program KTP Sakti.
“Maka dengan KTP Sakti ini, anda katakan BLT tak hilang, Bansos tak hilang, Kartu Indonesia Pintar tak hilang, bahkan KIS disempurnakan agar tidak di salah sasaran melalui KTP Sakti. Sanggup?” kata Hasto dijawab sanggup kompak oleh massa yang hadir.
Lebih lanjut, Hasto menyampaikan, kalau kaum perempuan bergerak maka dirinya yakin akan berhasil.
“Saya tanya ibu-ibunya nih. Karena ibu-ibu kalau sudah bergerak seperti Raden Ajeng Kartini habis lah gelap terbit lah terang. Sanggup tidak ibu-ibu?,” kata dia lagi.
“Sanggup,” sahut kader perempuan dengan serempak.