Habib Syakur: TNI Polri Harus Menjaga Diri dan Menjaga Hati dari Politik Praktis

JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid menilai isu tentang keterlibatan TNI dan Polri dalam politik praktis sangatlah serius dan harus diluruskan.

Bagi Habib Syakur, masalah ini sangat sensitif karena yang dipertaruhkan adalah keutuhan bangsa dan negara, serta kepercayaan rakyat yang harus dilindungi.


“TNI dan Polri harus menjaga diri dan menjaga hati supaya masyarakat tidak sakit hati. Tentara dan Polisi wajib punya prinsip bahwa rakyat adalah segala-galanya dan menjaga keutuhan bangsa adalah harga mati,” ujar Habib Syakur kepada awak media via WA, Selasa (5/12/2023).

Habib Syakur mengaku galau sejak adanya isu seakan-akan TNI dan Polisi tidak netral, bahkan ada isu terjadi intimidasi oleh aparat. Karena itu, ia meminta persoalan ini harus diluruskan.

Bagi Habib Syakur, masalah netralitas TNI Polri ini bukan masalah sepele, karena menyangkut nama baik instansi negara yang ada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa, dan harus terbebas dari politik praktis.

“Rakyat sangat sensitif terhadap isu-isu netralitas aparat negara, apalagi itu TNI dan Polri. Maka saya ingatkan agar tidak berkembang dan menjadi polemik di rakyat bawah, gitu loh” kata Habib Syakur.

Ulama asal Malang Raya ini mengajak masyarakat jangan lagi berbicara ke belakang tentang politik dinasti. Tapi mari isi masa kampanye Pilpres ini dengan adu gagasan tentang Indonesia ke depan.

“Rakyat sangat sensitif terhadap masalah netralitas TNI-Polri dalam Pemilu. Jangan kecewakan hati rakyat”

“Biarkan saja Gibran (Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Jokowi, red) mengadu nasib menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto. Jangan menghina pemerintah, dan biarkan Presiden Jokowi bekerja sampai tuntas. Walaupun banyak yang kecewa, tapi kita harus tetap solid sebagai sebuah bangsa,” jelasnya.

Habib Syakur juga mengingatkan kepada para elit politik yang bermain di Pilpres 2024, agar jangan menghalalkan segala cara dan mengorbankan kepentingan bangsa untuk meraih tujuan. Apalagi sampai menyeret-nyeret TNI Polri untuk ikut bermain politik praktis. Itu jangan dan tidak boleh.

“Sekarang kepentingan kelompok elit politik yang bermain di pilpres. Mereka memang tidak bisa ditiru. Mereka kan punya kepentingan untuk kepuasan elit politik itu sendiri. Bukan kepentingan rakyat,” tandasnya.

Terakhir, Habib Syakur menilai rakyat sudah cerdas dan bisa lebih bijak terhadap pilihan capres-cawapres. Mereka juga tau siapa yang baik dan bijak bekerja untuk bangsa.

“Di posisi ini, saya menilai rakyat mengetahui yang paling bisa diharapkan adalah nomor tiga. Untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara republik tercinta, dan menjaga nilai-nilai Pancasila,” tuntas Habib Syakur.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

banner 728x90