JAKARTA — Presiden Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat ( LIRA), HM. Jusuf Rizal mengatakan Indonesia Darurat Korupsi. Untuk itu Presiden Jokowi diminta turun pimpin pemberantasan korupsi yang sudah membahayakan bangsa.
Seruan bahwa Indonesia dalam bahaya Darurat Korupsi dilansir LSM LIRA melalui iklan di media sosial yang banyak beredar.
Disebut Darurat Korupsi, karena penyalahgunaan wewenang ( Abuse Of Power) sudah begitu marak, mulai dari pusat sampai ke desa. Pelakunya mulai dari Ekskutif, Legislatif, Yudikatif hingga perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
“Presiden Jokowi harus berada digarda depan dalam pemberantasan korupsi. Tanpa komando yang jelas dan tegas, prilaku koruptif pejabat, aparat dan konglomerat akan terus berlanjut dan membakar bangsa,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak tersebut di Jakarta.
Sejak berdiri 19 Juni 2005, LSM LIRA diusianya yang ke-18 terus konsisten bergerak dalam pemberantasan korupsi. Tanpa lelah memperjuangkan tentang anti rasuah agar Indonesia bisa bebas korupsi.
“Yang menyedihkan, Para koruptor keluar penjara disambut seperti pahlawan. Tidak malu lagi dengan rompi oranye yang penting uang. Indonesia kini sakit dalam Bahaya Darurat Korupsi,”ujar Presiden LSM LIRA
Ditegaskan oleh Jusuf Rizal, bagaimana Indonesia dikatakan baik-baik saja, jika Korupsi APBN disebut oleh KPK bocor Rp800 triliiun. Kementerian Keuangan Rp394 triliun. Belum lagi Telkom, Jiwasraya, Garuda, serta di Provinsi dan Kabupaten Kota.
“Sudah saatnya Presiden Jokowi turun gunung berada di garda terdepan untuk memimpin pemberantasan korupsi yang dapat membuat oleng pemerintahan. Jangan biarkan negeri ini runtuh karena korupsi dimana-mana,” tandas Jusuf Rizal Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu.