(Foto : Istimewa)
Bali|LIRATV—Suatu kehormatan bagi BRAVE Combat Federation dalam menggali bakat seni beladiri campuran terbaik dari seluruh penjuru dunia. Sejak BRAVE Combat Federation berdiri, promosi seni bela diri campuran tumbuh sangat cepat dan telah berkeliling dunia dengan mengadakan acara di 28 negara dan juga menyediakan platform profesional untuk atlet internasional dalam menunjukkan keterampilan mereka.
Pada bulan November ini, BRAVE Combat Federation kembali ke salah satu rumahnya yaitu Indonesia. Ini akan merupakan perjalanan pertama promosi kembali ke negara Asia Tenggara sejak 2018 ketika Kota Jakarta menjadi tuan rumah untuk acara BRAVE Combat Federation yang ke 12. Dimana saat itu berawal dari segelintir atlet lokal Indonesia maju demi pertarungan yang kemudian mengubah hidup mereka selamanya. Pada tanggal 26 November lima petarung Indonesia akan kembali bersinar di panggung dunia saat BRAVE Combat Federation ke 66 diadakan di pulau Bali.
Pada kartu utama, bintang seni bela diri Indonesia, Fajar “Macho Kamacho” (MMA 4-1) akan melakukan pertandingan debutnya di BRAVE Combat Federation, dimana ia memiliki peluang sangat besar untuk mempertaruhkan klaimnya atas gelar di kelas Bantam. Dia akan menghadapi salah satu atlet MMA paling dinamis, yaitu Nkosi Ndebele dengan posisi di peringkat 5 BRAVE CF Kelas Bantam. Fajar adalah petarung yang unggul dengan tiga kekalahan dan satu kemenangan atas hasil keputusan. Fajar telah meraih empat kemenangan beruntun dan dia ingin membawa momentum itu ke BRAVE CF. Sebuah kemenangan bagi Fajar tidak hanya dapat mengacaukan divisi tersebut tetapi juga dapat memiliki implikasi besar bagi mantan juara kelas Bantam MMA One Pride tersebut.
Pada babak penyisihan yang juga satu-satunya pertandingan Kelas Berat Ringan malam itu, petinju Indonesia Oloan Silalahi menghadapi rekan senegaranya, Wilem Natalex Munster. Untuk Silalahi ini adalah pertarungan BRAVE CF keduanya, sementara untuk Munster ini adalah pertarungan pertamanya di BRAVE CF. Silalahi yang saat itu adalah peringkat dua kelas berat profesional di Asia Tenggara membuktikan dirinya kepada BRAVE Nation dengan cara yang spektakuler ketika ia mengalahkan Satinder Bankura dari India di BRAVE CF 20 pada tahun 2018.
Oloan Silalahi akan menghibur penonton tuan rumah dengan salah satu pertunjukan KO khasnya. Munster mungkin baru mengenal BRAVE CF, tetapi dia juga dikenal karena memberikan KO yang kejam. Debutan BRAVE CF ini mewakili Joglo Camp di Jambi, Indonesia. Dia memiliki dasar tinju dan K1 yang kuat sehingga lima dari enam kemenangannya diraih melalui KO/TKO.
Dalam laga pembuka BRAVE CF 66, Achterson Andre Rumainum dan Randi Febian yang sama sama dari Indonesia akan melakukan debut profesional mereka. Achterson Andre Rumainum yang berusia 27 tahun adalah mantan petarung K-1 yang berlatih di Papua Top Team dan sasana Proximo dan akan memulai karir MMA-nya di kelas 65kg. Meskipun Randi Febian memiliki latar belakang K1, ia juga mantan juara Provinsi Sambo, atlet Han Academy Malang akan mengandalkan semua pengetahuan dan keterampilannya untuk berlaga di debut MMA profesionalnya.
Indonesia selalu menjadi target jangka panjang bagi BRAVE CF, menyusul keberhasilan BRAVE CF ke 12: KHK Legacy, yang saat itu berlangsung di Jakarta pada 11 Mei 2018. Acara itu menampilkan Eldar Eldarov yang kemudian meraih juara dunia Super Ringan dan Brian Hooi. Saat ini, BRAVE CF berkeinginan untuk kembali membangun kesuksesan itu dengan menyajikan pertunjukan yang tak terlupakan di BRAVE CF ke 66. Untuk informasi lebih lanjut tentang BRAVE CF 66, kunjungi www.bravecf.com. (Bar)