Muara Teweh, LiraTV – Dalam rangka mengembangkan potensi desa-desa yang ada di Kabupaten Barito Utara, 31 Kepala Desa dari 6 kecamatan melaksanakan kaji tiru di Cirebon dan Bandung.
Para Kades tersebut dari Kecamatan Teweh Selatan, Teweh Baru, Montallat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang yang didampingi oleh 5 Camat dan 1 Sekcam.
Direncanakan kaji tiru akan dilaksanakan di sentra industri di Cirebon sekaligus mengikuti Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) XXIII tahun 2022 dan Balai Penelitian Tanaman Sayur di Bandung.
Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah memberikan petunjuk dan arahannya yang disampaikan di Rumah Makan Klapa Manis Cirebon, Jawa Barat. Hadir juga Kadis SosPMD, Kadis Tan, Kadis Nakertranskop dan UMKM, dan Kepala BPBD).
Dalam arahannya, Bupati menekankan bahwa kaji tiru yang dilaksanakan jangan hanya sekedar seremonial, foya-foya ataupun sekedar melihat daerah lain.
“Hendaknya nanti setelah kaji tiru ini, hasilnya dapat diimplementasikan di desa maupun kecamatannya masing-masing,” tekan H. Nadalsyah.
Bupati meminta agar para kepala desa agar nantinya dapat mengimplementasikan hasil kaji tiru, sehingga nantinya desa/kecamatan di Kabupaten Barito Utara dapat menjadi desa/kecamatan yang telah maju.
Menyikapi tingginya inflasi di Kalimantan Tengah, dimana saat ini tertinggi kedua se-Indonesia dengan tolak ukur Kab. Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya, Bupati meminta agar para kades dan camat untuk dapat menjaga tingkat inflasi di Kabupaten Barito Utara.
“Kita harus dapat menjaga tingkat inflasi mulai dari harga BBM, sayur dan ikan,” jelas H. Nadalsyah.
Pemerintah Pusat telah meminta Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan 20% dari Dana Desa.
“Itu dapat dimanfaat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan lapangan,” kata H. Nadalsyah.
Ditekankan Bupati, jangan sampai pasokan sayur mayur untuk desa berasal dari kota.
“Itu terbalik, Kades dan Camat harus mengedukasi masyarakat agar dapat memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur mayur,” jelas H. Nadalsyah seraya menambahkan semua ini tentunya akan membantu menekan lajunya inflasi di daerah.
Untuk BBM, Perusda akan menandatangani perjanjian dalam peningkatan suplai BBM.
“Semoga nantinya pasokan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para Kades untuk meminta jatah bagi Bumdesnya,” pinta H. Nadalsyah.
Untuk pasokan ikan, Bupati meminta kepada Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan agar dapat menyiapkan benih ikan untuk merestocking Sungai Barito dan desa.
Bupati juga menjelaskan bahwa dalam 3 tahun belakangan ini, pembangunan di daerah stagnan.
“Tapi kita dapat menyiasatinya dengan merangkul pihak perusahaan, terutama perusahaan saya sendiri,” jelas H. Nadalsyah.
Bupati meminta agar para kepala desa dapat meminta perusahaan dalam menanggapi usulan masyarakat yang masih bisa diakomodir.
“Yang penting bukan untuk kepentingan pribadi, sehingga nantinya dana desa dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lain,” pesan H. Nadalsyah.