(Foto : Sandri Rumanama Pengamat Politik, Ist)
Jakarta|LIRATV– Berbuntut panjang soal statment anggota DPR-RI komisi III Fraksi Demokrat Benny K Harman soal penonaktifan Kapolri justru mendapat sarangan balik dari berbagai pihak.
Kordinator Korps koalisi OKP Nasional (KORNAS Indonesia Timur) Sandri Rumanama Tuhuterru meminta agar kepada Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono segera menonaktifkan Benny K Herman karena dianggap sebagai buat gaduh dalam penanganan kasus Brigader Joshua.
“Saya pikir kasus ini sudah mulai ada titik terangnya, para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, harusnya komisi 3 melakukan penguatan sebagai Mitra bukan malah membuat gaduh, olehnya itu DPP Demokrat harus mengambil langka tegas atas persoalan ini”. Tuturnya
Sandri menilai pernyataan seperti ini sangat keliru tidak berdasar dan alasan-nya tidak legitimatif sebagai anggota DPR harusnya lebih paham soal prosedural penonaktifan KAPOLRI bukan malah membuat opini gaduh di masyarakat,” pungkas sang pengamat Politiik ini juga menjelaskan.
Putra Maluku ini dengan tegas meminta Demokrat untuk melakukan Pergantian Antar Aaktu (PAW), Karena ini akan menjadi issue liar di masyarakat.
“Akibat statmen ini orang orang kami di kampung- kampung di Maluku mulai subyektif penilaian mereka jangan-jangan kapolri ini ada darah ambon-nya sehingga harus di nonaktifkan sebelum purna tugas? Ini sudah berkembang disana dan ini menjadi polarisasi sosial di masyarakat dan menjadi sekat sentris entitas akibat pernyataan ini”. Ungkapnya.
Rumanama meminta agar semua pihak bisa menahan diri dalam persoalan ini, memberikan dukungan moril kepada pihak penegak hukum agar bisa menyelesaikan kasus ini.(Bar)