[Foto: Ismail Marasabessy Direktur Esekutif DPN LKPHI saat diwawancarai para awak media di Jakarta, dok.Google]
Jakarta|LIRATV – Kabarnya ribuan mahasiswa akan melakukan demonstrasi besar-besaran secara serentak jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika tidak mengabulkan tuntutan mereka. Hal ini diungkapkan oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI).
Melansir dari berbagai media yang sudah viral, bahwa perwakilan Koordinator AMI Bogor, Ruben Bentiyan mengatakan, mahasiwa bakal mengepung Istana jika Jokowi tak membuat pernyataan resmi menolak masa perpanjangan presiden 3 periode.
Selain itu ada kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga berencana akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 11 April 2022.
Mereka menuntut hal yang sama yaitu pernyataan tegas dari presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait penundaan jabatan 3 periode atau memperpanjang masa jabatan.
Di kutip melalui FIN.Fajar Indonesia.Network Sedianya, Mahasiswa telah melakukan aksi demo besar-besaran pada Jumat 1 April 2022 pekan lalu di Ring I Istana Negara. Mereka memberi batas waktu kepada Presiden Jokowi untuk tampil memberikan pernyataan tegas menolak 3 periode atau perpanjang masa jabatan.
Atas hal tersebut, Ismail Marasabessy selaku Direktur Eksekutif Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Kajian dan Peduli Hukum Indonesia (DPN LKPHI) angkat bicara terkait Isu Demonstrasi yang akan digelar secara besar-besaran, dianulir terkesan Provokatif dan ingin memecah belah Persatuan serta kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Hal in di sampaikan nya saat di hubungi oleh melalui Pesan Whatshaap, (9/4/2022), Menurut Mantan Presiden Mahasiswa Jayabaya Jakarta yang sering di sapa iL ini, sekarang banyak pemberitaan kurang berkualitas dan tidak mendidik serta proses penyampaian berita atau pesan ke masyarakat terkesan asal-asalan dan tidak selektif di karenakan banyak pemberitaan yang di sampaikan bermuatan Bohong atau Hoaks.
“Ada kelompok kecil yang di duga sengaja memainkan isu untuk membuat gaduh dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa”,tegas Marasabessy.
Lanjutnya lagi mengatakan, Apalagi saat ini Bulan Puasa adalah bulan penuh berkah, maka seharusnya semua pihak diharapkan dapat menjalankan nya dengan memperbanyak amal kebaikan, memperkuat silaturahmi, menahan segala sesuatu yang berkaitan dengan hawa nafsu, dan memperbanyak Ibadah.
“Sekarang ini ada kelompok kecil yang tidak senang dengan Presiden sehingga mereka ingin mengacaukan stabilitas Keamanan dan Politik di NKRI serta ingin menjatuhkan/meruntuhkan atau menggulingkan Pemerintahan yang sah dan hal tersebut merupakan Provokator dan tindakan kejahatan hukum dalam hal ini adalah Makar,” ujar Pria berdarah Maluku ini.
Oleh karena itu, saya mengajak dan menghimbau teman-teman Mahasiswa agar tidak terlalu jauh tergiring dengan isu-isu provokatif, apalagi dibulan suci ramadhan saat ini kita mesti lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT, “Ada baiknya hormati bulan suci ini dengan kegiatan yang bernilai Ibadah,” pungkasnya.
Dan ia pun mengatakan alangkah baiknya selaku Mahasiswa kalangan akademisi untuk fokus pada isu-isu kemanusiaan dan kepentingan rakyat banyak, karena dikhawatirkan jika terlalu jauh masuk kedalam ranah politik maka sudah pasti setiap aksinya akan ditunggangi oleh kelompok yang berkepentingan untuk memecah belah bangsa ini dan ingin melakukan gerakan inkonstitusional.
Selain itu juga Ismail Marasabessy secara Pribadi dan Mewakili seluruh Dewan Pimpinan Pusat LKPHI mengajak Mahasiswa dan Masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu hoax yang di beritakan, fokus aja beribadah dan saya sangat berharap kepada Pihak Keamanan Kepolisian Republik Indonesia agar membongkar dalang Provokator, menindak tegas penyebar Hoax serta menindak para perusuh bangsa.,”Tutup Ismail Marasabessy, S.H.(Bar)