[Foto: Presiden AS, Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dok. Google]
Internasional|LIRATV– – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan bahwa satu-satunya alternatif untuk memberikan sanksi kepada Rusia demi menghukumnya karena melancarkan ‘invasi’ ke Ukraina, akan menjadi awal dari ‘Perang Dunia Ketiga’.
“Anda memiliki dua pilihan, memulai Perang Dunia Ketiga atau berperang dengan Rusia ‘secara fisik’. Pastikan bahwa negara yang bertindak sangat bertentangan dengan hukum internasional ini, akhirnya membayar harga karena telah melakukan invasi,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Ia kemudian menjelaskan bahwa penerapan sanksi alternatif ini bukan melalui cara ‘mencopot begitu saja Presiden Rusia Vladimir Putin dari posisinya saat ini’.
“Tidak ada sanksi yang langsung, ini tidak seperti Anda dapat memberikan sanksi kepada seseorang dan mengatakan bahwa ‘Anda tidak lagi dapat menjadi Presiden Rusia’. Tapi saya pikir sanksi ini, saya tahu sanksi ini adalah sanksi yang paling luas. dalam sejarah, dan sanksi ekonomi serta sanksi politik,” jelas Biden.
Biden kemudian menekankan, ‘tujuannya sejak awal’ adalah untuk menjaga NATO dan Uni Eropa (UE) ‘pada halaman yang sama’.
“Karena satu hal yang menurut saya bisa dilakukan oleh Putin adalah memecah NATO, menciptakan celah besar untuk ia lewati. Dan itu tidak akan terjadi jika anda membulatkan suara yang lengkap. Dan Rusia akan membayar harga yang serius untuk jangka pendek dan jangka panjang ini, terutama jangka panjang,” tegas Biden.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (27/2/2022), jika AS dengan sekutu Eropa dan Asianya membangun kemitraan keamanan yang berkembang antara NATO, Finlandia serta Swedia, maka Putin ‘akan menghasilkan efek sebaliknya dari yang ia inginkan’.
“Yang saya tahu adalah bahwa kita harus tetap berada di jalur dengan sekutu kita yang lain. Dan sementara itu, kita memasok persenjataan pertahanan dan bantuan ekonomi ke Ukraina,” papar Biden.
Perlu diketahui, Rusia memulai operasi militer di Ukraina pada Kamis lalu, bersama dengan sekutunya, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) yang bertujuan untuk melakukan ‘demiliterisasi dan denazifikasi’ Ukraina.
“Tujuan dari operasi ini adalah untuk melindungi orang-orang yang selama 8 tahun terakhir telah menghadapi penghinaan dan genosida yang dilakukan oleh rezim Ukraina,” kata Putin.
Sebelumnya, AS dan sekutunya telah menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap pejabat Rusia, pengusaha, bank dan seluruh sektor ekonomi atas operasi militer negara itu yang sedang berlangsung di Ukraina, yang disebut oleh Putin sebagai ‘operasi militer khusus’. Dikutip dari laman Tribun-Medan
Rusia Tutup WIlayah Udara
Rusia telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat dari Bulgaria, Polandia dan Republik Ceko sebagai tanggapan atas tindakan tidak bersahabat dari otoritas penerbangan mereka.
Pernyataan ini disampaikan oleh Badan Federal untuk Transportasi Udara Rusia, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu kemarin.
“Mengingat tindakan tidak bersahabat yang diambil oleh otoritas penerbangan Bulgaria, Polandia dan Republik Ceko, pembatasan diberlakukan pada maskapai mereka dan maskapai yang terdaftar di negara-negara ini pada 26 Februari 2022, pukul 15.00 waktu Moskwa, yang menyangkut penerbangan ke Rusia dan penerbangan transit melalui wilayah udara Rusia,” bunyi pernyataan itu.
Dikutip dari laman TASS, Minggu (27/2/2022), lembaga tersebut menunjukkan bahwa langkah itu sebagai bentuk tindakan pembalasanyang diambil sesuai dengan hukum internasional.
Penerbangan dari negara-negara ini sekarang hanya dapat dilakukan dengan izin khusus dari badan federal atau Kementerian Luar Negeri Rusia.
Menurut laporan sebelumnya, Bulgaria, Republik Ceko dan Polandia menutup wilayah udara mereka untuk pesawat Rusia sebagai tanggapan atas operasi militer khusus Rusia di Ukraina.
Begitu pula dengan Inggris yang juga menutup wilayah udaranya ke Rusia.
Sebagai balasannya, Rusia juga melarang pesawat Inggris menggunakan wilayah udaranya. (Bar)
Presiden Amerika Joe Biden Isyaratkan Perang Dunia Ketiga karena Putin, Rusia Bayar Harga