News  

Relawan Reformasi Polri Aksi Unjukrasa atas Keterlibatan Oknum Polisi Bisnis Narkoba

[Foto: Aksi Demo Relasi, Istimewa]

Jakarta|LIRATV— Negara sedang berjibaku jatuh bangun melawan pandemi Covid 19 dan menstabilkan perekonomian Indonesia, tapi dilain sisi masih ada saja oknum polisi yang sedang asyik berbisnis narkoba dengan menerima suap ratusan Juta dari Bandar Narkoba itu sendiri.


Hal ini terungkap dari kesaksian Bripka Ricardo Siahaan di persidangan yang menyeret nama-nama anggota Polres Medan, Kasat Narkoba sampai seorang Kapolrestabes Medan KBP. Riko Sunarko yang namanya sempat disebut-sebut Ricardo dalam persidangan.

“Tentunya ucapan seseorang baik terdakwa ataupun saksi dihadapan hakim/didalam persidangan adalah bukti petunjuk yang patut untuk dilakukan pendalaman dan penyelidikan lebih jauh,” ujar Amri Koordinator Relawan Reformasi Polri (RELASI) di Jakarta, senin,(24/01/2022).

Sangat disayangkan prilaku oknum polisi yang tidak terpuji tersebut, padahal Negara sampai saat ini masih komitmen untuk memberantas Bandar Narkoba dan penyalahgunaan Narkoba sampai ke akarnya.

Tapi sungguh menyedihkan bahwa oknum Polri sebagai aparat penegak hukum sendiri yakni jajaran Polrestabes Medan malah menjadikan hasil tangkapan seorang Bandar Narkoba sebagai bisnis baru agar ATM dan dompet dapat terisi penuh dengan uang hasil penyuapan.

“Tentu kinerja pengawasan pimpinan ditingkat atas dipertanyakan, seperti Kapolda Sumut yang seharusnya ditindak juga atau bahkan di PTDH kan,”pungkasnya.

Kemudian baru-baru ini juga telah terjadi pelanggaran disiplin dan SOP oleh jajaran SatResNarkoba Polres Bandara Soeta dari seorang Kasat Narkoba beserta 9 anak buahnya ikut dimutasi dan ditahan.

Artinya, Kapolri harus bertindak tegas dan Kapolri harus bisa membuktikan pembicaraanya sewaktu penyampaian di depan publik bahwa Kapolri akan “Potong Kepala” jika tak mampu bersihkan ekornya, sebab Kapolri telah berjanji dengan tegas siap memotong Kapolda Kapolres hingga Kapolsek yang tak becus membina anak buahnya. Jelas hal itu disampaikan pada awak media.

“Sekarang kita meminta bukti Kapolri di usia 1 tahun masa kepemimpinannya tepat hari ini 27 Januari 2022 dalam memimpin Korps Bhayangkara. Akankah dibuktikan semua perkataanya bahkan visi misinya saat Fit and Proper Test pada 20 Januari 2021 lalu? Perkataan, Visi Misi, Slogan ataupun Jargon PRESISI tidaklah berarti tanpa pembuktian yang real di tengah-tengah masyarakat Indonesia,” paparnya.

Disamping semua itu kami yakin, bahwa masih banyak Polisi yang benar-benar menegakkan peraturan dan menjunjung tinggi Kode Etik Polri, tapi jika dibiarkan dan semakin banyak lagi Oknum Polisi yang bertindak melanggar hukum maka citra dan nama baik Institusi Polri sebagai Institusi Penegak Hukum menjadi ikut tercoreng.

Berikut pernyataan tegas pihaknya yang dirangkum dari keterangan tertulis:

1. Narkoba adalah musuh negara tapi oknum polisi menjadikannya bisnis untuk mendapatkan Cuan
2. Meminta kepada Kapolri Jangan hanya ekornya terus yang di potong tapi kepalanya kapan dipotong
3. Kami rakyat kecil menunggu sikap tegas Kapolri sesuai perkataannya untuk potong Kapolda, Kapolres Hingga Kapolsek yang tak becus membina anak buahnya.
4. Kapolri juga bertindak selaku kepala jika tak becus membina anak buahnya maka harus seperti apa? Apakah harus di potong juga?
5. Mulai hari ini sampai nanti dikemudian hari jika masih terjadi lagi tindak pidana yang melibatkan oknum Polri berarti Kapolri tak tuntaskan realisasikan jargon presisi. (Bar)

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif

banner 728x90