(Foto:Tampak Pertama dari Kiri, Edizaro Lase dan Berkat.S aktivis Milineal saat Bertemu dan Memberikan Dukungan Moral Terhadap Litiwarni Iman Gea Korban Kekerasan Penganiayaan Gerombolan Preman, di Jakarta, Ist)
Jakarta|LIRATV— Perjuangan Litiwarni Iman Gea mencari keadilan patut diapresiasi dan diberikan dukungan.
Semangat pantang menyerah, berjuang dan konsisten untuk mencari keadilan agar hak-haknya dipulihkan dan harkat martabat sebagai perempuan yang teraniaya mendapatkan kepastian hukum secara adil, transparan dan profesional.
Walaupun Ibu Gea hanya lulusan sekolah dasar, namun perjuangan kerasnya mendapatkan keadilan semakin ada titik terangnya dengan dilakukan nya audit perkara oleh Polda Sumut hingga pencopotan Kapolsek Percut Sei Tuan terkait penanganan perkaranya dengan ia ditetapkan sebagai tersangka. Padahal ia adalah korban penyerangan dari gerombolan preman.
Ini membuktikan bahwa slogan presisi institusi polri dibawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Pol. Sigit Sulistyo benar-benar tegak lurus dengan keadilan dan kepastian hukum.
Aktivis Milenial Edizaro Lase dan mahasiswa hukum Berkat S. Hulu yang juga pemuda Nias yang berdomisili di Jakarta menemui Litiwarni Iman Gea sesaat setelah selesai wawancara di acara Mata Najwa di stasiun televisi Trans7.
Dalam kesempatan itu mereka memuji dan mengapresiasi atas keberanian dan ketegasan Ibu Gea dalam memberikan informasi tentang kekerasan penganiayaan yang dialaminya tanpa ada rasa ragu-ragu dan ketakutan.
“Bu Gea hanya meminta agar hak-hak dan martabat dirinya dipulihkan agar bisa berjualan kembali secara normal tanpa ada intimidasi dari pihak-pihak preman dan oknum tertentu”, ujar Edizaro Lase, Kamis (14/10/2021), di Jakarta.
Dalam hal ini, lanjutnya lagi menerangkan, “Bahwa Bu Gea juga menyampaikan terima kasih yang tulus dan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sumatera Utara, kalangan pers, ormas, aktivis anggota DPRD Sumut, Gubernur Sumut, Kapolda Sumut, Kapolri, dan Ibu Najwa Shihab,” atas perhatiannya.
Dia pun berharap agar peristiwa yang menimpa Bu Gea ini tidak terulang kembali.”Cukup Ibu Gea aja dan tidak dialami oleh kaum perempuan lainnya. Karena kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, agama, budaya dan kearifan lokal masyarakat nusantara” ujar Edizaro Lase.(Bar)