Yogyakarta, LiraTV.id — Polda Yogyakarta akhirnya merespon desakan Ormas Madas Nusantara yang meminta atensi terkait adanya tantangan Carok (pertarungan menggunakan senjata tajam/celurit, red) yang dilayangkan Ikatan Keluarga Madura Yogyakarta (KMY) kepada kelompok warga Papua di Yogyakarta.
Tantangan Carok antara etnis Madura vs Papua viral setelah beredar surat resmi dari KMY kepada keluarga etnis Papua, Handardo Novriansoroen. Tantangan Carok itu merupakan imbas adanya dugaan pemalakan bahkan kekerasan yang dilakukan oknum warga Papua terhadap warung Madura di Yogyakarta.
Ada tiga langkah yang akan dilakukan Polda Yogya menyikapi tantangan Carok Madura vs Papua, sebagaimana dijelaskan melalui akun media sosial X.
Pertama, memanggil untuk mediasi kedua belah pihak, baik dari etnis Madura maupun Etnis Papua di Yogyakarta.
Kedua, menegakkan hukum, dimana disebutkan para pelaku yang melakukan pemalakan dan tindakan kekerasan diproses hukum. Ketiga, akan meningkatkan pengawasan.
Atensi dari Polda Yogyakarta ini muncul setelah adanya respon cepat Ormas Madura Asli (Madas) Nusantara pimpinan HM. Jusuf Rizal yang mendesak agar Kapolda Yogyakarta dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X turun tangan dan mendinginkan potensi konflik horizontal antara Madura vs Papua yang bisa meledak di Yogyakarta.
Secara terpisah, Jusuf Rizal yang juga Relawan Prabowo menilai respon dari Polda Yogyakarta patut dihargai. Namun ia meminta Polisi jangan hanya lips service (sekedar bicara). Polda Yogyakarta harus bertindak nyata agar masalah tidak berulang.
“Kasus pemalakan, pengerusakan maupun pemukulan ke warung usaha warga Madura di Yogyakarta sudah sering terjadi, dilakukan oknum etnis Papua. Tetapi terus berulang, dan langkah serius aparat untuk mengatasinya dinilai masih kurang,” tegas Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak itu.
Dikatakan kasus pemalakan, pemukulan dan tindakan pengerusakan warung Warga Madura di Yogyakarta harus distop dan harus ada garansi tidak boleh terjadi lagi.
Jusuf Rizal juga mengatakan Ormas Madas Nusantara sebagai organisasi yang mewadahi ormas dan warga Madura se-Nusantara dan Luar Negeri akan ikut bertindak secara hukum.
Menurut Jusuf Rizal, Presiden LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) dan Ketum PWMOI (Perkumpulan Wartawan Media Online Indonesia) itu, siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum, baik itu oknum etnis Papua maupun etnis lain, harus ditindak karena tidak boleh ada yang kebal hukum. Ormas Madas Nusantara akan ikut memastikan.
“Kepada Warga Madura, jangan takut malawan dan melaporkan tindakan yang melanggar hukum. Jangan mau Warga Madura harga dirinya diinjak-injak. Dokumentasikan sebagai barang bukti untuk diproses hukum. Tetapi tidak usah Carok,” tegas pria penggiat anti-korupsi itu.
Ormas Madas Nusantara dengan jargon Bina-Lindung-Sejahtera itu berdasarkan catatan redaksi merupakan organisasi ke-Maduraan yang pro pemerintah, namun tetap kritis, profesional dan konstruktif. Ketua Harian, H.Achmad Fauzi, Sekjen, H.Fauzi, Bendum, H.Abbas Muni serta Panglima Brikom, Andi Wijiobo. Madas Nusantara, Mitra TNI Polri.