[Foto : Para Aksi Massa Laskar Suku Betawi saat demo di depan gedung Kemenhumkam, Jakarta Selatan (20/4)]
Jakarta|LIRATV– Aksi unjukrasa ketiga kalinya oleh massa Laskar Suku Betawi gelar demo atas kasus kriminalisasi yang merugikan Helmut Hermawan (HH) Direktur Utama PT. Citra Lampia Mandiri (PT.CLM) yang diduga dilakukan juga oleh Wamenkumham, Edward Oemar Sharif Hiariej (EOSH). Bahkan EOSH telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
Aksi damai yang berlangsung di depan gedung Kemenhunkam kawasan Kuningan dan gedung PT. Aserra Mineralindo Investama (Office 8, SCBD) Jln.Jend. Sudirman, Kav 52-53, Jakarta Selatan dipimpin langsung oleh Panglima Selatan Laskar Suku Betawi, Guru Panca Nur.
“Kami datang kesini untuk menuntut keadilan, Insyaallah kami akan menutut apa yang menjadi hak-hak bang Helmut, dan akan terus menutut agar beliau(EOSH) mempertanggungjawabkan perbuatan nya yang diduga terlibat korupsi dan hal ini tentunya sangat memalukan sebagai pejabat negara. Dan beliau (EOSH) terduga terlibat juga dalam kasus mafia tambang. Untuk itu kita akan terus memperjuangkan dan kita akan terus melawan para mafia tambang,” ujarnya menjelaskan saat ditemui di depan gedung Kemenhunkam, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023).
Sebab Helmut Hermawan menurutnya dalam hal ini sangat jelas dirugikan. Tragisnya lagi, Helmut yang mengalami kriminalisasi saat ini sebab perusahaan nya di ambil secara ilegal, tambang nya diserobot secara extrajudisial (diluar pengadilan) stok tambang nya di embat mengalami kriminalisasi di penjara, bahkan lebih parah nya lagi untuk urusan berobat tidak mendapatkan kelayakan.(Kabar terbaru dari bang David Darmawan selaku Rais Laskar Suku Betawi)
Sementara tidak berselang lama aksi massa Laskar Suku Betawi juga melakukan demonstrasi di depan gedung PT. Aserra Mineralindo Investama (Office 8, SCBD) Jln.Jend. Sudirman, Kav 52-53, Jakarta Selatan.
Akrab disapa bang Panca Nur juga menjelaskan alasan nya gelar aksi demo berkali-kali di office 8 SCBD ini, sebab Zainal Abidinsyah Siregar selaku direktur utama PT. Aserra Mineralindo Investama diduga juga melakukan pemalsuan data autentik serta penyerobotan lahan tambang di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dan dapat diduga sebagai mafia tambang.
Dalam hal ini dia juga menyampaikan sedikit kabar baik dalam perjuangan ini, bahwa ada pernyataan dari pihak kementerian ESDM yang juga menyatakan bahwa berdasarkan pasal 93a UU nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang mineral dan batubara pemegang IUP dan IUPK dilarang mengalihkan kepemilikan saham tanpa persetujuan menteri ESDM
“Jadi kenapa saya bacakan kabar ini, bahwa memang saudara Zainal Abidinsyah Siregar tidak memegang legal standing kementerian ESDM, keputusan apapun untuk dia mengambil alih saham maupun itu berupa tambang dan lainnya tidak ada keputusannya di sini. Jadi sudah jelas bahwa yang bermain disini oknum-oknum pejabat negara,” ujarnya disela aksi berlangsung di depan gedung PT. Aserra Mineralindo Investama kawasan SCBD Jakarta Selatan, (20/4).
Untuk itu pihaknya yang juga selaku organisasi masyarakat menyatakan sudah sebagai kewajiban nya untuk melakukan sosial kontrol dan memberikan edukasi ke masyarakat. Dan tentang ihwal ini, menurutnya yang terlibat juga sudah menciderai konstitusi. Dan untuk kasus ini sudah jelas juga kesalahan oleh pihak Zainal Abidinsyah Siregar.
“Untuk itu kita akan terus suarakan perjuangan ini untuk Bang helmut Hermawan adik dari Rais Laskar suku Betawi Bang David Darmawan,” tandasnya menjelaskan.
Aksi unjukrasa yang ketiga kali ini, terpantau digelar dengan aksi arak-arakan dan ondel-ondel serta bersama para jawara silat Betawi atau biasa di sebut maen pukulan (silat) Aksi berlangsung damai. Berikut tagar oleh massa aksi unjukrasa yang sudah viral juga diberbagai lini media #STOPKRIMINALISASIHelmutHermawan #KorbanpemerasanWamenkumham #CopotWamenkumhamEOSH #HajarMafiaTambang #Terdugakronimafiatambang #terdugaMafiatambangZAS.(Bar)
Tonton juga :
Klik: https://youtu.be/IuiZ3mcQyXg